Segini Kisaran Tarif Bengkel Ketok Magic, Mulai dari Rp50 Ribu
- Arianti Widya
Depok. VIVA – Ketok magic menjadi salah satu alternatif untuk memperbaiki bodi mobil yang mengalami kerusakan. Bengkel ini kerap menjadi pilihan karena menawarkan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan bengkel body repair biasa.
Galuh selaku pemilik bengkel ketok magic Galuh Motors di Depok mengatakan tarif dari perbaikan tergantung dari kerusakan pada mobil.
"Tarif itu tergantung pada kerusakan, kalau ringan ya murah. Contohnya, misal mobil kecakar kucing itu paling murah Rp50ribu perbaikannya, itu kalau ringan ya," ujarnya saat ditemui VIVA di Depok.
Kemudian, kalau baret dari cakaran tersebut memerlukan ketok halus tapi tidak butuh pengecatan, biayanya Rp150ribuan.
Bengkel ketok magic di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
"Kalau baret cakaran kucing itu perlu ketok halus, tapi tanpa ngecat itu kisaran Rp150ribu," tuturnya.
Kemudian, Galuh mengatakan kalau ada penyok di bagian lesung pipit kendaraan itu harganya tergantung dari bahan yang digunakan.
"Kalau misal sampai penyok di bagian lesung pipit itu biaya perbaikan tergantung bahan, harganya ada yang Rp300 ribu, Rp600 ribu, hingga Rp900 ribu. Itu bahan lokal, beda-beda sih. Ada harga ada kualitas," kata Galuh.
Ia menambahkan, "Pas perbaikan kendaraan kelihatannya sama-sama mengkilap mau pakai harga berapapun. Tapi yang bikin berbeda itu kualitas jangka panjangnya. Ada yang langsung cepat pudar dalam hitungan bulan, ada juga yang bertahan lama sampai bertahun-tahun,"
Adapun, ia mengungkapkan bahwa di Galuh Motors sendiri pernah memperbaiki mobil yang menghabiskan biaya hingga Rp40 Juta, yaitu model Renault Triber.
"Pernah kita perbaiki mobil sampai Rp40 Juta, karena kecelakaan bodi depan rusak, kaca depan belakang juga rusak parah jadi harus diganti. Itu sampai Rp40 Juta karena spare-partnya harus impor dari Singapura, jadi mahal," terang Galuh.
Menurutnya, kalau suku cadang mobilnya mudah ditemukan harga perbaikan tidak akan mahal.
Penerapan BBM Standar Euro IV Bisa Atasi Polusi Jabodetabek
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyebut bahwa Pemerintah perlu mengantisipasi puncak polusi berbagai kota di Indonesia.
