Bikin Tenang, Ini Cara Aman Hadapi Situasi Darurat Berkendara untuk Wanita

VIVA Otomotif: Pabrik mobil Hyundai di Korea Selatan
Sumber :
  • Dok: HMID

Tangerang – Saat berkendara di jalan, keadaan darurat atau hal yang tidak diinginkan lainnya seringkali terjadi dan ini juga berlaku untuk perempuan seiring dengan angka mobilitas wanita yang semakin tinggi.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Adapun keadaan darurat tersebut meliputi kerusakan kendaraan, kecelakaan, atau situasi mendesak lainnya, setiap pengemudi, termasuk perempuan, harus siap menghadapinya.

Melihat hal tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memberikan tips dan cara aman untuk membantu perempuan dalam menghadapi situasi darurat saat sedang berkendara.

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 490 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Rasa berkendara Ioniq 6

Photo :
  • Arianti Widya

"Kami memahami bahwa saat ini perempuan banyak sekali yang berkendara. Saat menghadapi keadaan darurat, tak sedikit yang merasa khawatir atau bingung untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan tersebut," ujar Suprayetno selaku Head of Planning and Strategy After Sales Service Department HMID, di ICE BSD, Tangerang.

Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek Mulai 23 Desember, Berlaku Senin hingga Jumat

Hal pertama yang perlu dilakukan ialah persiapan sebelum berkendara. Ini perlu dilakukan untuk mencegah masalah pada mobil saat berkendara.

"Misalnya mogok di tengah jalan, pengemudi perlu rutin mengecek kondisi kendaraan sebelum dikendarai," katanya.

Kemudian, pengemudi wanita harus melakukan pengecekan kelengkapan surat dan mengatur jok, kaca spion, dan sabuk pengaman supaya pengemudi mendapatkan posisi mengemudi senyaman mungkin.

Untuk pengemudi mobil listrik, jangan lupa untuk mengecek kondisi kendaraan, misalnya status pengisian baterai pada mobil listrik.

Kedua, pengemudi wanita harus berkedara dengan bijak. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan di jalan.

Beberapa di antaranya mengatur kecepatan kendaraan, tidak tergesa-gesa dalam berkendara, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan menjaga jarak aman antar kendaraan.

Lebih lanjut, hal ketiga yang perlu dilakukan ialah wanita harus berkendara dengan tenang dan jangan panik.

"Jika mobil tiba-tiba tersendat atau mogok di tengah jalan, sebisa mungkin mengontrol diri dari rasa panik," ucap Suprayetno.

Saat mobil menunjukkan keanehan seperti akselerasi yang tertahan atau transmisi yang tidak halus, ia menyarankan untuk mengurangi kecepatan kendaraan dan menepi ke pinggir jalan di lokasi yang aman.

Tidak lupa untuk menyalakan lampu hazard (segitiga warna merah) untuk menunjukkan bahwa mobil sedang mengalami masalah.

"Setelah itu, pengemudi bisa menghubungi layanan darurat agar mendapatkan bantuan yang diperlukan dalam mengatasi masalah pada mobil," terangnya.

Cara aman terakhir yang perlu dilakukan pengemudi wanita adalah merawat kendaraan secara rutin.

"Untuk menghindari berbagai masalah mobil dalam jangka panjang, termasuk mencegah mogok, penting bagi pemilik kendaraan untuk melakukan perawatan kendaraan secara rutin dan memperhatikan keamanan suku cadang," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya