Ketahui Cara Aman Cegah Truk Gagal Nanjak

Truk gagal nanjak
Sumber :
  • Instagram

Jakarta – Truk gagal menanjak menjadi salah satu kondisi yang tak bisa dihindari saat berada di jalan raya, terutama di Indonesia dengan medan jalan yang beragam.

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 490 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Jalanan curam dan berliku seringkali menjadi tantangan berat untuk truk dengan muatan berlebih atau kondisi yang kurang prima.

Ketika truk tidak mampu menanjak, situasi berbahaya bisa terjadi apalagi bila ada kendaraan lain yang berada di belakang truk.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Adapun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh sopir truk untuk menghindari kondisi gagal menanjak terjadi.

Truk gagal menanjak akibat tumpahan oli bus Primajasa yang kecelakaan

Photo :
  • tvOne/Denden Ahdani
Tol Trans Jawa Jakarta-Semarang PP Diskon 10 Persen pada Momen Libur Nataru

Sony Susmana selaku Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan cara pertama yang bisa dilakukan adalah sopir truk harus mengetahui lebih dahulu rute yang akan dilewati. 

"Pengemudi (truk) sudah harus tahu route, dimana ketemu jalan nanjak dan berapa meter. Ada jalan alternatif gak? aman gak dilewati? dan lain-lain. Pengetahuan dasar sopir truk seperti itu dulu," ujarnya saat dihubungi VIVA Otomotif pada Jumat, 5 Juli 2024.

Kemudian, cara kedua yang bisa dilakukan adalah truk yang akan digunakan harus mendapatkan perawatan memumpuni.

"Truknya harus diperhatikan juga perawatannya, tidak bisa asal karena mengemudi truk harus detail," katanya.

Kemudian, Ardi Yanto selaku Customer Service and Parts Training PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) menjelaskan bahwa sopir truk harus mengetahui kondisi kendaraan.

"Usahakan pengemudi menggunakan area rpm dan gigi yang disarankan saat menanjak, yaitu menggunakan area rpm untuk power maksimum engine dan gigi rendah. Jangan lupa untuk menginjak pedal gas penuh (untuk pedal gas control electric)," jelasnya saat dikontak VIVA Otomotif dalam waktu yang sama.

Kemudian, sopir truk tidak diperbolehkan menggunakan gigi tinggi atau berpindah gigi (dari gigi rendah ke gigi tinggi) saat menanjak.

"Jika saat awal berkendara di tanjakan dan berhenti di tengah tanjakan gunakan gigi yang rationya tinggi, yaitu gigi 1 atau C (jika ada)," kata Ardi.

Sebagai informasi tambahan, truk yang hendak digunakan saat melakukan perjalanan jauh perlu dilakukan perawatan dan perbaikan yang sesuai untuk mencegah kerusakan komponen dan bisa mendeteksi kekurangan pada mesin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya