Cara Kerja Airbag di Mobil, Bisa Gak Berfungsi Jika Kecelakaannya Begini

Airbags pada daihatsu gran max
Sumber :
  • Daihatsu

VIVA – Airbag menjadi komponen penting yang dimiliki mobil, karena kantong udara itu berfungsi untuk keselamatan penggguna mobil, atau mencegah benturan benda keras saat terjadi kecelakaan.

4 Korban Meninggal Dunia di Tol Pandaan - Malang, 1 Sopir 3 Penumpang

Namun airbag yang bersarang di setir, dashboard, atau kursi bisa tidak mengembang jika terdapat aksesori yang mengahalanginya. Bakan tidak semua kecelakaan bisa mengaktifkan sensor airbag untuk keluar.

Sebab cara kerjanya, ECU airbag mengirimkan perintah yang dipicu oleh sensor yang diletakkan di beberapa titik terutama di bagian depan mobil.

Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Meninggal Dunia

Nah, sensor yang menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu, saat terjadi benturan keras akan memberitahukan ECU bahwa mobil menerima tabrakan.

Perintah itu kemudian dikirimkan ke Initiator yang akan membakar propellant gain, dan enhancer sehingga menghasilkan gas untuk mengembangkan airbag.

Bus Angkut Pelajar Tabrak Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas

Proses pengisian gas, atau udara di kantong udara tersebut akhirnya keluar dari setir, dashboard, atau kursi untuk melindungi penumpang, atau pengemudi mobil saat tabrakan.

Proses dari benturan hingga airbag mengembang terjadi sangat cepat, tidak lebih dari 0,2 detik. Tapi kantong udara baru bisa keluar, atau mengembang jika titik, dan benturannya sesuai ambang batas yang ditentukan.

“Biasanya pada kecepatan kendaraan sekitar 20-30 km/jam ketika menabrak frontal penghalang diam yang tidak bergerak seperti tembok,” tulis keterangan Auto2000 sebagai diler Toyota, dikutip, Kamis 4 Juli 2024.

Kantong udara itu jua bisa mengembang jika kecepatan saat tabrakan lebih dari 30 km per jam membentur obyek, atau penghalang yang dapat bergerak, seperti menabrak bagian belakang mobil lain.

Namun semuanya tergantung jenis airbag dan sensor yang dipasang. Kecepatan ledakan yang sangat tinggi, kontak penumpang dengan airbag dapat menyebabkan memar.

Saat mengembang, airbag juga akan mengeluarkan asap putih. Tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan sedikit iritasi pada mata atau kulit. Keadaan ini tetap lebih baik ketimbang tanpa airbag.

Penyebab lain fitur keselamatan itu tidak berfungsi, jika sensor tidak terpicu, airbag berisiko tidak mengembang meski mengalami tabrakan yang keras, seperti tabrakan dari samping.

Lalu untuk mobil yang belum memiliki side airbag, dan curtain airbag. Atau bila mobil terguling tanpa didahului tumbukan dari depan atau samping mobil.

Airbag juga berisiko tidak akan mengembang bila terkena impak tabrakan dari belakang atau kendaraan menabrak obyek yang lebih tinggi seperti bagian belakang truk.

Airbag berpotensi pula tidak bisa menunaikan tugasnya kalau tabrakan menyudut atau menabrak tiang tepat di tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya