Jangan Salah Pilih, Pewangi Ini Bisa Ganggu Kesehatan dan Merusak Mobil

Ilustrasi gambar interior mobil Toyota New GR Supra resmi dijual di Indonesia
Sumber :
  • Toyota Astra Motor

VIVA – Pewangi kabin mobil menjadi salah satu aksesori pelengkap yang biasa digunakan pemilik mobil. Namun jika sampai salah memilih jenis pengharum ruangan itu bisa mengganggu kesehatan, dan merusak.

Ford Luncurkan 3 Mobil Barunya di GJAW 2024, Termurah Rp836 Juta

Setiap orang menginginkan kenyamanan saat berada di dalam mobil. Oleh sebab itu, memiliki mobil dengan kondisi interior yang harum, dan bersih menjadi impian semua orang, agar saat berkendara tetap nyaman.

Pewangi kabin mobil.

Photo :
  • Youtube
HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Setiap orang memiliki selera masing-masing untuk menentukan pengharum di kabin. Saat ini cukup banyak pilihan aroma yang beredar dipasaran, begitupun dengan bentuknya.

Tapi sebelum membelinya, Anda perlu memerhatikan beberapa hal soal model dari pengharum tersebut, karena jika sampai salah model dan digunakan dalam jangka panjang ada dampak buruknya.

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Ada banyak jenis pewangi ruangan yang dijual di auto detailing atau salon mobil, tempat pencucian mobil, hingga mini market. Seperti model gantungan di spion tengah, menempel pada kisi-kisi AC, atau ditempatkan di atas dashboard.

Dari semua model tersebut, ternyata pengharum kabin yang posisinya berada di ventilasi AC dikatakan tidak aman, karena berdampak buruk bagi kesehatan.

Selain itu, pewangi ruangan yang digantungkan di ventilasi AC akan merusak komponen pendingin tersebut. Seperti yang pernah disampaikan Product Improvement Department Head PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi.

“Ada beberapa model parfum gantung yang membuat cat dibawah grill AC mengelupas. Karena rembesan parfum tersebut, namun yang paling sering adalah grille AC nya patah,” ujar Bambang, dikutip, Minggu 23 Juni 2024.

Hal senada disampaikan Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Dia tidak merekomendasikan menggunakan pewangi yang menempel pada kisi-kisi ventilasi AC, terutama jika bentuknya cairan, atau gel.

“Uapnya membuat bakteri nempel di evaporator AC. Akibatnya timbul bau asam, saat AC pertama kali dinyalakan yang cukup menggangu," katanya.

Didi menjelaskan, bukan sekadar  bau asem yang mengganggu namun bakteri tersebut berbahaya bagi orang yang memiliki daya tubuh kurang baik. Efeknya bisa saja mengganggu saluran pernafasan, paru-paru dan lain-lain.

"Bakteri lambat laun akan menganggu kesehatan. Namun kembali lagi pada daya tahan tubuh. Kalau sudah begitu, baiknya AC di overhaul cuci evaporatornya," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya