Ternyata Ini Alasannya Mengendarai Mobil Matik Hanya Perlu Satu Kaki
- Istimewa
VIVA – Mobil matik kerap dipilih warga perkotaan untuk mobilitas, ada berbagai alasan. Salah satunya tidak terlalu lelah, atau pegal ketika terjebak di tengah kemacetan, berbeda dengan mobil dengan transmisi manual.
Umumnya mengendarai mobil matik hanya mengandalkan satu kaki, yaitu bagian kanan. Kaki kanan itu bertugas untuk mengoperasikan pedal gas, dan pedal rem secara bergantian, sesuai kondisi jalan ketika berkendara.
Lain halnya ketika mengendarai mobil bertransmisi manual. Penggendara butuh dua kaki untuk mengoperasikan kopling, pedal gas, dan pedal rem. Di mana kaki kanan berfungsi untuk menekan pedal gas dan rem.
Sedangkan kaki kiri yang tidak terpakai di mobil matik, wajib digunakan saat mengendarai mobil manual untuk mengoperasikan kopling. Butuh daya tekan yang besar untuk buka tutup kopling di transmisi manual.
Berbeda dengan mobil matik, jika kaki kiri digunakan untuk menginjak pedal rem, daya tekan atau energi yang disalurkan terlalu besar, sehingga bisa beresiko pengereman tidak mulus lias mendadak.
Maka tidak heran jika warga perkotaan kerap memilih mobil tanpa gigi untuk mobilitasnya sehari-hari, karena untuk mengurangi resiko pegal saat kondisi jalan macet.
Sementara kaki kiri yang tidak digunakan saat mengendarai mobil matik, perlu diposisikan yang tepat. Seperti yang disampaikan Training Director Jakarta Defensive Driving Ceronsulting (JDCC), Jusri Pulubuhu.
Dia menjelaskan, bahwa kaki kiri sebaiknya diletakan di floor board, atau dengan posisi selonjoran, bukan ditekuk ke atas bangku, atau diposisikan sesuka hati, karena mengganggu kedinamisan ketika berkendara.
“Jangan terlalu lurus, sebaiknya tidak lebih dari 90 derajat. Makannya pabrikan memberikan foot rest di mobil matik, karena untuk tempat kaki kiri yang tidak bekerja. Dan saya bilang mobil matik itu punya tiga pedal," ujar Jusri beberapa waktu lalu.
Menurutnya jika mobil tidak memiliki foot rest seperti kelas premium, usahakan kaki tetap di area floor board. Namun jangan terlalu menekuk, atau meletakan sembarangan, misalnya menekuk kaki di kursi karena letih.
"Jangan sekali-kali kaki ditekuk seperti duduk bersila di bangku, karena berbahaya. Selain itu jangan terlalu menekuk, karena peredaran darah bisa kurang lancar. Dalam perjalanan jarak jauh pasti terasa cepat letih," katanya.
Merangkum dari beberapa sumber, bahaya kaki kiri jika ditugaskan menekan pedal rem layiknya mengoperasikan pedal kopling, akan menghasilkan daya pengereman yang terlalu keras, atau mobil bisa berhenti tiba-tiba.
Sehingga kaki kanan menjadi pilihan yang tepat untuk menekan pedal rem, sama seperti halnya saat mengendarai mobil transmisi manual. Kaki kiri hanya mengatur pedal kopling, sedangkan kaki kanan yang mengatur rem, dan gas.