Dampak Besar Jarang Balancing Roda Mobil
- VIVA/Jeffry Yanto
Jakarta, 23 November 2023 – Balancing roda mobil merupakan salah satu perawatan rutin yang harus dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor. Tujuannya untuk menyeimbangkan bobot roda agar putarannya merata.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Suzuki Indonesia, jika balancing roda tidak dilakukan secara rutin maka dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti:
Ausan ban tidak merata
Saat putaran roda tidak seimbang, maka traksi ban akan berkurang, terutama saat kendaraan dipacu pada kecepatan tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ban aus tidak merata.
Getaran dan bunyi saat berkendara
Getaran dan bunyi saat berkendara juga dapat menjadi tanda bahwa balancing roda perlu dilakukan. Getaran dan bunyi tersebut biasanya muncul saat kendaraan dipacu pada kecepatan tertentu.
Perpendek masa pakai ban
Ausan ban yang tidak merata dapat memperpendek masa pakai ban. Hal ini karena ban yang aus tidak merata akan lebih cepat kehilangan tekanan udara dan daya cengkeram.
Kerusakan kaki-kaki kendaraan
Getaran yang terjadi saat kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi dapat membuat beban kinerja bagian kaki-kaki bertambah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kaki-kaki, seperti peredam kejut, bearing atau laher, dan komponen lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan balancing roda secara rutin. Umumnya, balancing roda dilakukan setiap 10.000 kilometer sekali atau tiap Anda merotasi ban kendaraan.
Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan balancing roda:
1. Lakukan balancing roda di bengkel yang terpercaya.
2. Pastikan teknisi yang melakukan balancing roda memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai.
3. Gunakan alat balancing roda yang modern dan akurat.
Dengan melakukan balancing roda secara rutin, Anda dapat menjaga kondisi kendaraan Anda tetap prima dan terhindar dari berbagai risiko yang dapat terjadi.