Banyak yang Salah, Begini Cara Bonceng Anak Naik Motor yang Benar
- Federal
Jakarta – Sepeda motor adalah alat transportasi yang paling efektif dan banyak digunakan dalam mendukung kegiatan sehari-hari. Salah satu kegunaannya adalah mengantar anak ke sekolah atau hanya sekadar berkeliling menikmati perjalanan.
Namun, sebagai orang tua, penting bagi kita untuk memahami cara yang aman dalam membawa anak kita saat berkendara agar mereka tetap selamat selama perjalanan.
Salah satu contoh yang umum dan sering dilakukan adalah membonceng anak di posisi depan. Manajer Departemen Keselamatan Berkendara PT Astra Honda Motor, Johannes Lucky mengatakan bahwa banyak alasan yang dikemukakan orang tua saat membonceng anak di depan.
"Seperti agar anak dapat menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Ada juga yang berpikir bahwa posisi anak di depan lebih aman dan lebih mudah dikontrol saat tertidur. Padahal, hal ini tidak benar," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari laman resmi AHM, Minggu 25 Juni 2023.
Terdapat beberapa potensi bahaya saat orang tua membonceng anak di depan. Misalnya, anak bisa terbentur setang kemudi, terjepit, mengalami gangguan kesehatan, menghalangi pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian kendaraan, atau kesulitan membaca informasi dari panel meter sepeda motor.
Ketika membawa anak sebagai penumpang di motor, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Berikut adalah beberapa tips untuk membonceng anak dengan aman dan nyaman.
Sebelum memulai perjalanan, pastikan anak dan Anda mengenakan perlengkapan keselamatan yang lengkap. Helm yang pas, jaket pelindung, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu yang sesuai akan memberikan perlindungan ekstra dalam kasus kecelakaan.
Anak sebaiknya duduk di belakang dengan posisi tubuh yang tegak dan erat menempel pada tubuh pengendara. Pastikan anak memegang erat pada pegangan yang tersedia di belakang. Ini akan membantu menjaga keseimbangan dan stabilitas selama perjalanan.
Sesuaikan kecepatan berkendara dengan kondisi jalan dan kemampuan anak. Hindari akselerasi atau pengereman yang tiba-tiba agar anak tidak kehilangan keseimbangan. Lebih baik berkendara dengan kecepatan yang stabil dan terkendali.
Selalu jaga jarak yang aman antara motor Anda dan kendaraan lain di sekitar. Hal ini memberikan waktu reaksi yang cukup jika terjadi situasi darurat dan mencegah benturan yang tidak diinginkan.