Pengguna Mobil Wajib Tahu, Ini Efek Buruk Sering Pencet Klakson
- Istimewa
VIVA Otomotif – Setiap kendaraan memiliki beragam komponen di dalamnya, masing-masing memiliki fungsi saat kendaraan digunakan berjalan, ataupun dalam kondisi terparkir.
Salah satu komponen yang menjadi alat bantu untuk keamanan adalah klakson, bertugas memberikan informasi kepada pengguna jalan di sekitar dengan suaranya.
Untuk pengguna mobil, pengoperasian klason hanya perlu menekan bagian tengah setir. Suara yang dihasilkan dari masing-masing mobil berbeda, namun tujuan utamanya untuk memberikan tanda.
Tapi tidak semua pengguna mobil mengetahui etika, atau cara menggunakan klakson yang benar. Ada saja beberapa yang kerap menekan klakson, walaupun kondisi jalan di depannya tidak bergerak, alias macet.
Ujung-ujungnya suara klakson itu bisa menyebabkan keributan di jalan, karena suaranya yang menggangu. Lantas seperti apa cara menggunakan klakson mobil yang benar?
Direktur Training Safety Defensive Cosultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, cara yang benar klakson agar tak mengganggu orang lain adalah membunyikan dengan sewajarnya. Cukup satu atau dua kali tekan.
"Berakibat negatif jika klakson berlebihan, karena dapat menyinggung orang lain. Intinya kalau tidak perlu enggak usah dan teknik menekannya cukup pakai jempol, tidak boleh ditekan terlalu dalam atau dikarate," ujarnya kepada Viva, dikutip Senin 26 September 2022.
Menurutnya, tidak ada aturan tertulis menggunakan klakson berlebihan sebagai suatu pelanggaran di dalam undang-undanng. Meski begitu, pengguna mobil tetap diwajibkan bijak, dan mengerti tata krama saat berkendara.
Selain berpotensi menimbulkan keributan, karena menyinggung pengguna jalan lainnya, ternyata ada efek buruk jika menekan klakson terlalu keras. Dikhawatirkan sensor kantung udara di setir memberikan respon, hingga airbag mengembang.
“Airbag berpotensi ngembang jika kecepatan tangan menekan klakson sampai 35 kilometer per-jam. Karena sensor airbag bukan hanya di depan mobil tapi di setir. Airbag ngembang tidak hanya diakibatkan benturan depan dengan objek dalam skala kencang," tutur Sony.
Merangkum dari beberapa sumber, komponen penghasil suara tersebut akan lebih cepat rusak terutama pada bagian membran, yang menjadi penopang getaran, serta menguras daya listrik pada aki ketika sering menggunakannya dengan cara yang tidak tepat.