Jangan Anggap Remeh, Mobil Kelebihan Muatan Bisa Jadi Malapetaka
- Dok: Chevrolet
VIVA Otomotif – Berlibur bersama keluarga dengan menggunakan mobil pribadi memang menyenangkan, makanya tak heran jika kendaraan pribadi menjadi dominasi jika terjadi kemacetan di daerah wisata.
Selain itu waktu istirahat bisa ditentukan sendiri saat di tengah perjalanan, kemudian barang-barang yang ingin dibawa bisa menyesuaikan kebutuhan.
Namun ada juga yang membawa barang hingga melebihi daya angkut dari mobil tersebut, nah hal ini harus menjadi perhatian, karena dengan membawa barang berlebih akan ada dampak negatif.
Menurut Jusri Pulubuhu, owner Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, dari sisi ekonomis beban kerja mesin semakin berat saat membawa barang berlebihan. Sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros dari biasanya.
Ilustrasi bagasi mobil penuh barang
- VIVA/Krisna Wicaksono
Keamanan otomatis berpengaruh, karena gaya gravitasi tidak sesuai sehingga jarak pengereman menjadi lebih jauh, over steer, dan body rool terganggu dan bisa berpeluang kecelakaan,” ujar Jusri, dikutip Senin 27 Desember 2021.
Hal senada sempat disampaikan Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Menurut Didi, jika beban angkutan melebihi batas, bahan bakar lebih boros karena kerja mesin lebih berat. Selain itu umur komponen seperti ban, suspensi jadi lebih pendek.
“Gambarannya Avanza bobot maksimal sekitar 700 kilogram. Karena tujuh penumpang, jika bobot satu orang 70 kilogram artinya sudah 490 kilogram, sisanya dimanfaatkan bawa barang. Jangan berlebihan intinya safety harus diperhitungkan selama liburan,” tuturnya.
Selain memperhatikan kapasitas angkut, mobil juga perlu diperiksa secara menyeluruh sebelum dibawa berlibur. Ada beberapa sektor yang wajib diperhatikan sebelum jalan jauh, yakni periksa kondisi mesin atau lakukan servis, ganti oli dan lain-lain.
