Mobil Jarang Digunakan, Ini Efek Buruknya Jika Rem Tangan Aktif

Mobil mewah milik anggota Komisi III DPR parkir di Gedung KPK
Sumber :
  • VIVA/Edwien Firdaus

VIVA Otomotif – Untuk standar keamanan, setiap mobil dilengkapi rem pada roda depan, dan belakang. Selain untuk menghentikan laju kendaraan, komponen itu dapat membantu ketika parkir, atau berhenti di jalan menanjak.

Ford Luncurkan 3 Mobil Barunya di GJAW 2024, Termurah Rp836 Juta

Mobil harga Rp150-200 jutaan umumnya mengadopsi rem tromol pada bagian belakang, dan cakram di depan. Fungsi rem cakram tersebut untuk menghentikan kendaraan saat melaju dengan menginjak pedal rem.

Rem tangan.

Photo :
  • Istimewa
HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Sedangkan fungsi rem belakang hanya untuk parkir, cara mengoperasikannya menarik tuas di konsol tengah dengan tangan kiri, sehingga peranti itu lebih dikenal sebagai rem tangan.

Berbeda dengan mobil mewah yang sudah menganut sistem elektrik untuk rem parkir tersebut. Tidak perlu tenaga, hanya menekan tombol, rem yang digunakan ketika parkir, atau berhenti dalam waktu lama itu aktif.

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Fungsi dari rem parkir itu sendiri adalah menjaga mobil agar tidak begerak, terlebih permukaan jalan saat parkir tidak rata.

Namun penggunaan rem parkir, baik elektrik, atau sistem manual tidak disarankan jika mobil terlalu lama tidak digunakan.

Melansir situs resmi Suzuki Indonesia, Rabu 24 Agustus, terlalu lama parkir dengan rem tangan, kampas rem bisa terlepas dari pelat, atau besi peyangga. Umumnya kampas yang terlepas terjadi pada rem belakang yang masih tromol. 

Rem jenis tersebut tidak sekuat cakram. Saat rem tangan aktif, kampas menempel dengan tromol, maka dalam jangka waktu lama, kampas rem beriko lengket dan menempel di permukaan tromol, jika dipaksakan jalan akan terlepas.

Masih menurut sumber yang sama, mobil yang masih mengandalkan rem tromol di bagian belakang ketika parkir cukup letakan kayu balok, untuk mengganjal ban belakang. Atau bisa menggunakan tire stopper jika terlalu lama.

Dari sisi lain, rem parkir tidak dianjurkan aktif ketika mobil hanya sekadar berhenti di lampu merah, atau macet dalam waktu sebentar. Hal tersebut pernah disampaikan Trainer dari Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.

“Memakai hand brake saat berhenti di lampu merah adalah keputusan yang kurang tepat. Karena justru membuat Anda jadi kurang waspada dengan kondisi sekitar,” ujar Sony.

Saat rem tangan aktif ketika lampu merah, pengemudi kerap memanfaatkan waktu kosong untuk bersantai. Hal inilah yang berakibat pada berkurangnya konsentrasi berkendara, dan lampu rem tidak menyala saat rem tangan aktif. 

Jika sudah begitu pengguna jalan lainnya bisa salah sangka, dan berisiko menyebabkan kecelakaan seperti mobil ditabrak atau bersenggolan.

“Harus tetap fokus dengan menginjak pedal rem, agar lampu belakang menyala dan pengendara di belakang tahu,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya