Saringan Udara Motor dan Mobil Mudah Kotor Gara-gara Ini
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA Otomotif – Saringan udara menjadi salah satu bagian dari mesin kendaraan, yang punya peran sangat penting yakni menahan partikel berbahaya masuk ke dalam jantung pacu.
Apabila tidak disaring, maka partikel tersebut bisa membuat mesin rusak akibat terjadi baret atau goresan pada dinding silinder. Sama seperti beberapa komponen lain, saringan udara juga memiliki masa pakai.
Marketing Manager Primes Asia selaku distributor Ferrox di Asia, Andy Hasten mengatakan bahwa kondisi udara di Indonesia berbeda dengan negara lain. Hal itu membuat para pemilik motor dan mobil, perlu memeriksa kondisi saringan udara secara rutin.
“Belum lama ini saya menguji saringan untuk Yamaha Fazzio, harusnya baru kotor setelah menempuh jarak 7-8 ribu kilometer. Tapi, ini baru seribuan km sudah kotor banget,” ujarnya di pameran GIIAS 2022, dikutip Selasa 1 Agustus 2022.
Andy menuturkan, bahwa kondisi saringan yang sudah kotor sebaiknya langsung diganti karena jika dibiarkan akan menimbulkan masalah pada mesin.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa produk saringan udara Ferrox bisa dipakai terus menerus tanpa perlu diganti. Apabila sudah kotor, maka pemilik kendaraan cukup membersihkannya dengan air dan sabun.
“Cuci saja pakai air dan sabun, bebas pakai sabun apapun. Jika sudah bersih, keringkan sebentar kemudian pasang kembali,” tuturnya.
Karena kondisi udara Indonesia yang kurang bersih, Andy menyarankan agar saringan udara Ferrox dibersihkan setiap menempuh jarak dua ribu km.
“Disarankan tiap dua ribu km dibersihkan. Pernah ada yang pakai sampai delapan ribu km, kemudian bolong dan rusak jadi harus ganti saringan baru,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pada pameran GIIAS 2022 Ferrox meluncurkan produk baru yakni saringan udara untuk mobil Suzuki Baleno Hatchback dan motor Yamaha Fazzio serta Honda ADV 160. Setiap produk mendapatkan garansi enam bulan, dan tersedia promo selama acara berlangsung.