Gaya Mengemudi Punya Peran Besar Penyebab Mobil Matik Rusak
- Istimewa
VIVA Otomotif – Mobil matik sepertinya lebih disukai karena bisa lebih mudah dioperasikan, ketimbang mobil dengan transmisi manual, apalagi jika dalam kondisi lalu lintas macet. Ketika cara pengoperasiannya mudah, sehingga bisa membuat pengendara tidak cepat lelah.
Tapi mobil bertransmisi matik juga punya karakter, dan cara perawatan yang berbeda dengan mobil bertransmisi manual. Selain itu seperti dikutip dari Suzuki Indonesia, Minggu 10 Juli 2022, ada kebiasaan jelek para pengemudi mobil matik yang bisa membuat mobil matik jadi cepat rusak.
Seperti perilaku memindahkan perseneling gigi, misalnya saat ingin parkir dengan posisi mobil harus maju dan mundur. Ketika mau mundur, usahakan jangan terburu-buru pindahkan gigi ke R, harus pastikan dulu mobil benar-benar berhenti sebelum memindahkan ke gigi mundur.
Hal tersebut pun dilakukan ketika ingin melaju kembali, pastikan mobil sudah berhenti sepenuhnya, lalu pindahkan persenelingnya. Karena ketika memindahkan gigi perseneling belum berhenti sepenuhnya, maka transmisi mobil matik bisa cepat rusak.
Selain itu, ada juga pengemudi yang menggeber mobil ketika baru dinyalakan, dan posisi gigi di N.
Ketika rpm tinggi, tuas transmisi langsung dipindahkan ke posisi D. Adapun kebiasaan tersebut memicu transmisi mobil matik jadi cepat rusak.
Masing-masing gigi di mobil matik punya fungsi tersendiri. Berbeda dengan mobil manual yang kebanyakan didominasi angka, mobil matik justru lebih banyak huruf seperti D, P, N, R, dan L.
Gigi P diaktifkan ketika mobil berada di posisi parkir. Kemudian untuk D, berarti Drive yang digunakan untuk mobil melaju. N artinya gigi berada di posisi netral. Kamu dapat menggunakan gigi N ketika mobil menyala dan belum berjalan atau tengah berhenti sejenak.
Lalu ada juga gigi R alias Reverse yang digunakan untuk memundurkan mobil. Ada juga L yang berarti Low. Gigi L digunakan ketika mobil melintas di tanjakan atau turunan yang membutuhkan engine brake.