Jangan Tergiur Harga, Begini Cara Pilih Oli Kendaraan yang Benar
- Doers
VIVA – Kendaraan bermotor yang masih mengandalkan mesin pembakaran sebagai sumber penggerak tentu membutuhkan oli. Fungsinya untuk melumasi komponen di dalam mesin, atau mengurangi gesekan saat bekerja.
Ada sejumlah brand oli mesin yang beredar di pasaran dengan spesifikasi berbeda-beda, sesuai kebutuhan kendaraan. Mulai dari tingkat kekentalannya, hingga zat adiptif di dalamnya memiliki fungsi tersendiri.
Perbedaan spesifikasi, dan brand tersebut memengaruhi harga jual oli. Bagi pengguna kendaraan bermotor, baik itu mobil, atau motor tentu perlu mengetahui perbedaan dari pelumas mesin sebelum membelinya.
Jenis oli mesin yang kerap ditemui dipasaran terbagi menjadi dua jenis, yakni berbahan dasar mineral, serta sintetis dengan kandungan berbeda-beda. Lantas apa perbedaannya?
Untuk jenis sistentis ada dua tipe, full dan semi. Secara garis besar oli yang paling banyak digunakan pada kendaraan saat ini adalah hasil pemurnian minyak mentah lebih lanjut, dengan formulasi khusus disesuaikan kebutuhan mesin.
“Fungsinya dapat melindungi dari keausan, oksidasi, atau memberikan efek pendingin mesin yang lebih baik dari oli mineral,” ujar Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana dikutip Viva Otomotif dari keterangannya, Jumat 3 Juni 2022.
Dia menjelaskan, berbeda dengan semi sintetis yang hanya istilah marketing untuk merujuk campuran oli sintetis, dan mineral. Tidak ada aturan resmi komposisi kedua kandungan itu, secara kualitas di bawah full sintetis.
“Oli semi sintetis ini juga memiliki manfaat seperti oli sintetis seperti peningkatan kinerja mesin, melindungi komponen dan memberikan performa. Hanya saja kemampuannya tidak sebaik oli full sintetis,” tuturnya.
Sedangkan jenis mineral berasal dari penyulingan ekstrak minyak mentah yang bersumber dari pengolahan minyak bumi. Selama proses pembuatan, kotorannya cukup tinggi, dan kandungan impurities-nya dihilangkan.
Menurutnya oli mineral banyak digunakan pada jenis, atau model kendaraan lama yang masih dikembangkan dengan teknologi lawas. Sebab struktur molekulnya tidak sebaik sintetis, yaitu lebih tidak seragam secara struktur.
“Sehingga lubricity-nya kurang jika dibandingkan dengan oli sintetis, dan dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar (lebih boros),” sambung Brahma Putra Mahayana.
Dalam keterangannya dijelaskan, bahwa untuk membedakan kedua jenis pelumas tersebut, konsumen bisa memerhatikan harga jualnya. Bahkan banderol oli full sintetis bisa empat kali lipat lebih mahal dari jenis mineral.
Selain itu data di botol kemasan dijelaskan perbedaan dari kedua jenis oli mesin tersebut. Tipe mineral tercantum informasi solvent extraction, hydro processed, dan lain-lain. Sedangkan sintetis informasinya PAO, atau ester, dieser, dan lain-lain.