Ketika Hujan Pengemudi Mobil Jangan Lakukan Ini

Ilustrasi mengemudi mobil di tengah hujan
Sumber :
  • Hyundai

VIVA – Memasuki bulan November 2021, berbagai wilayah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas yang beragam. Tentu dengan kondisi seperti itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pengemudi mobil.

Ancaman Water Hammer Hantui Para Pemotor yang Suka Terobos Banjir

Ketika hujan turun saat sedang mengemudi mobil, jangan tidak peduli dengan kondisi jalan basah akibat hujan, dan sejumlah genenangan air yang bersarang di beberapa ruas jalan, dikhawatirkan adanya potensi kecelakaan.

Menurut Training Director Safety Defensive Conultant Indonesia, Sony Susmana, saat mobil melaju di kecepatan tinggi melewati genangan air, roda bisa mengambang atau tidak menapak sempurna ke aspal. 

Banjir Setinggi 140 Cm Landa Pasar Minggu Usai Diguyur Hujan Deras Sore Ini

Ilustrasi mobil menerjang genangan air (aquaplaning)

Photo :
  • Torque

Efeknya menurut dia pengemudi bisa kehilangan keseimbangan saat salah satu roda tidak menapak sempurna di aspal, atau lebih dikenal aquaplaning. Jika sudah hilang kendali, mobil bisa tergelincir dan menabrak objek sekitar. “Kunci menghadapi aquaplaning kurangi kecepatan sesuai kondisinya,” ujarnya belum lama ini, dikutip VIVA Otomotif Minggu 7 November 2021.

SUGBK Diguyur Hujan Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Pertanda Kalah Lagi?

Menurutnya yang perlu diperhatikan ketika berkendara saat musim hujan adalah mengontrol emosi, mental, dan menyadari kemampuan. Sebab faktor-faktor tersebut menjadi hal penting saat pengemudi mengambil keputusan. 

“Jangan anggap remeh, ini butuh perhitungan yang matang, ketenangan, kontrol emosi dan skill, agar kendaraan terkontrol. Pembalap saja pernah gagal dalam mengantisipasi aquaplaning kok,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ketika mobil bergerak dalam kondisi cuaca ekstrem semua gejala keseimbangan akan muncul. Sehingga dibutuhkan ketenangan, mengendalikan kecepatan, serta posisi pengemudi yang selalu siap.

"Perhatikan di kecepatan berapa jantung pengemudi mulai berdebar, di situ kecepatan maksimalnya dan yang ideal kurangi 10-20 kilometer per jam,” sambungnya.

Bukan hanya itu, saat bermanuver melibas tikungan pengemudi perlu menguasai kendaraan. Terutama jika terjadi selip, yang bisa menyebabkan mobil tergelincir hingga keluar jalur, karena diakibatkan gaya berkendara terlalu agresif.

Braking selip akibat gaya mengemudi yang agresif sehingga melakukan pengereman secara keras, yang harus dilakukan mengurangi kecepatan, dan jaga jarak aman," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya