Hindari Tabrakan, Ini 4 Tips Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
- Repro Twitter
VIVA – Tips mengemudi di tanjakan dan turunan wajib diketahui oleh semua orang, terutama para pengguna kendaraan roda empat. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang memiliki banyak bukit atau pegunungan dengan ketinggian yang bervariasi.
Selain itu, sampai saat ini sudah banyak peristiwa kecelakaan yang terjadi karena rem blong pada posisi jalanan yang sedang menurun atau menanjak. Bahkan, sebuah tanjakan di Subang, Tanjakan Emen, konon katanya menyimpan hal-hal gaib dan sejarah angker yang kerap memakan korban jiwa.
Namun, bila kita sedikit berpikir rasional, momen kecelakaan tersebut bisa saja diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kurangnya perhatian dan pengecekan pada kendaraan sebelum dipakai. Atau bisa juga faktor lain seperti teknik berkendara yang keliru.
Pada dasarnya, kamu pasti pernah mengendarai di jalan yang penuh dengan tanjakan atau turunan. Entah itu di daerah pegunungan atau kontur jalan yang memang berliku.
Nah, untuk meminimalisir kecelakaan yang kerap terjadi di daerah tersebut, berikut adalah tips mengemudi di tanjakan dan turunan yang disadur VIVA Otomotif dari berbagai sumber, Minggu 7 November 2021.
Lantas, Apa Saja Tips Mengemudi di Tanjakan dan Turunan?
1. Lakukan engine brake
Tips mengemudi di tanjakan dan turunan pertama adalah memakai engine brake. Saat berkendara menuruni jalan curam, hal pertama yang harus dilakukan dan dipahami oleh pengemudi mobil yang digerakkan secara manual adalah menggunakan engine brake. Pengemudi perlu memahami teknik mengemudi engine brake untuk memudahkan rem saat melambat. Saat melakukan pengereman mesin, disarankan agar setiap pengemudi mengurangi posisi gearbox secara bertahap.
2. Selalu Beri Jarak
Pada posisi menanjak dan rem tangan terangkat, kamu hanya perlu memberikan jarak cukup dengan mobil lain yang ada di depan ketika akan beranjak lagi. Caranya dengan membiarkan mobil depan melaju terlebih dahulu sampai jarak cukup, setelah itu baru kamu maju. Jadi, jangan tergesa-gesa untuk menghindari tabrakan.
Pada mobil bertransmisi manual, kita sering menghadapi situasi yang lebih sulit, ketika kita berhenti, mengangkat kaki dari rem, dan kemudian menghidupkan mobil lagi tanpa menarik rem tangan, mobil akan sering langsung mundur.
Untuk momen seperti itu, yang harus dilakukan adalah selalu menaikkan rem tangan saat terpaksa berhenti di tanjakan. Kemudian, untuk berjalan lagi, kita hanya perlu menginjak kopling, memasukkan tuas persneling ke gigi satu, perlahan-lahan angkat kaki kiri dari pedal kopling, sekaligus injak pedal gas secara perlahan dengan kaki kanan.
Begitu kamu merasa mobil bisa melaju, segera turunkan rem tangan. Pada mobil dengan transmisi otomatis, kita hanya perlu meletakkan tuas persneling pada posisi L atau D, lalu menginjak pedal gas secara perlahan. Ketika mobil memiliki kekuatan yang cukup untuk mengemudi, letakkan rem tangan. Ingat kembali, jangan memaksakan diri untuk tidak menggunakan rem tangan di tanjakan, ya!
3. Injak pedal rem secara perlahan
Tips mengemudi di tanjakan dan turunan berikutnya adalah menginjakkan pedal rem. Bahkan setelah menggunakan rem mesin, disarankan agar pengemudi tetap menggunakan rem konvensional. Saat menginjak pedal rem, sebaiknya lakukan secara perlahan.
4. Hindari menginjak pedal kopling
Saat berkendara di jalan menurun yang curam dan panjang, pengemudi harus ingat untuk tidak menginjak pedal kopling terus menerus sebagai salah satu tips mengemudi di tanjakan dan turunan. Menginjak pedal kopling secara terus-menerus dapat menimbulkan efek "roda gila", menyebabkan ban terus bergerak dan menjadi tidak terkendali.
Selain itu, diingatkan pula bahwa selain menguasai keterampilan mengemudi mobil di jalan turunan, pengemudi juga harus mengontrol kondisi rem dalam mobil apakah masih dalam kondisi layak atau tidak.