Air Radiator Mobil Harus Sesuai Mesin, Ini Kata Ahli

Ilustrasi mesin mobil overheat.
Sumber :
  • Autogook

VIVA – Saat mobil berjalan, mesin yang terpasang akan menghasilkan panas yang luar biasa sebagai efek dari pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Untuk menjaganya supaya tetap stabil, dibutuhkan perangkat yang diberi nama radiator.

Rayyanza Dapet Hadiah Mobil saat Ultah, Raffi Ahmad Ungkap Faktanya

Cara kerja dari radiator cukup sederhana, komponen ini diisi oleh cairan khusus yang zaman dahulu menggunakan air, dan kemudian bersirkulasi mengelilingi mesin melewati jalur yang sudah disediakan.

Air akan menyerap panas dari mesin, untuk kemudian dibawa ke bagian radiator yang berada di bagian depan mobil tepat di balik grille. Udara segar diembuskan melalui kipas, yang akan menurunkan suhu air tersebut, untuk kemudian diputar kembali ke dalam mesin.

Dorong Penjualan Mobil, ACC Buka Kantor Cabang Syariah Baru di Gorontalo

Penurunan suhu yang didapat tidak besar, namun cukup untuk menjaga mesin tetap berada pada temperatur ideal. Jika terlalu panas, maka akan ada komponen yang rusak. Sementara apabila terlalu dingin, maka campuran bensin dan udara jadi tidak maksimal yang berdampak pada borosnya bahan bakar.

Seiring perkembangan zaman, air radiator mobil juga mengalami perubahan dalam hal jenis campuran yang digunakan. Hal itu disesuaikan dengan material mesin dan juga radiatornya, di mana kini ada dua bahan yang sering dipakai yakni besi dan aluminium.

Deretan Mobil yang Kena Diskon Selama Pameran GJAW 2024

Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, Rifat Sungkar mengatakan bahwa pabrikan mobil memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait penggunaan material tersebut.

“Radiator besi, blok mesin besi itu sudah biasa. Radiator dan blok alumunium sudah banyak sekarang. Radiator besi dan blok aluminium, ini kombinasi dua material yang berbeda,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Sabtu 2 Oktober 2021.

Mengisi air radiator.

Photo :

Karena adanya perbedaan itu, maka di pasaran kini banyak dijual air radiator yang diklaim sudah diracik khusus untuk masing-masing kombinasi. Meski demikian, Rifat mengaku bahwa tidak menjadi masalah mana yang akan dipilih.

“Apa pun materialnya, asal pompa air bekerja normal itu enggak apa-apa. Yang penting, jangan sampai sirkulasi terhambat,” tuturnya.

Satu catatan yang diberikan oleh Rifat, yakni usia dari kendaraan yang digunakan apakah tahun tua atau muda. Sebab, hal itu berkaitan dengan kekuatan dari material mesin dan juga radiator.

“Kalau sirkulasi berkurang, endapannya jadi banyak. Semua besi akan rusak, hal itu bisa terjadi karena faktor usia,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya