Konvoi Moge di Jalan Raya, Berapa Jumlah Maksimum Pesertanya?
- Harley Sportster Indonesia
VIVA – Saat ini, kita masih sering menemukan konvoi moge (motor gede) dengan jumlah peserta yang terlalu banyak. Bahkan, tak jarang, kenyataan tersebut menimbulkan kebisingan dan kemacetan panjang di jalan raya.
Padahal, konvoi roda dua semestinya tak boleh digelar terlalu ramai. Sebab, ada batasan jumlah peserta yang harus dipatuhi seluruh komunitas atau kelompok moge yang terlibat.
Instruktur keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia atau SDCI, Sony Susmana mengatakan, supaya lebih aman, konvoi moge sebaiknya dibagi menjadi beberapa gugus atau klaster. Masing-masing gugus, kata dia, berisikan tujuh anggota dengan satu pemimpin atau road captain.
“Konvoi itu ada aturannya, pasti dikaitkan terhadap lingkungan. Tipe konvoi yang paling cerdas adalah kluster. Jadi, dalam rombongan dibagi menjadi beberapa kluster, dan dalam satu kluster terdiri dari satu road captain dan maksimal tujuh motor,” ujar Sony saat dihubungi VIVA Otomotif, dikutip Rabu 29 September 2021.
Biasanya, semakin banyak jumlah peserta konvoi moge, semakin sulit para anggotanya diatur. Bahkan, tak jarang ada yang sampai ‘makan’ jalan dan menghalangi ruang gerak penguna jalan lainnya. Padahal, kata Sony, jalan raya merupakan jalan umum yang tidak seharusnya dikuasai satu kelompok saja.
“Semua pengguna jalan raya punya status yang sama ketika berkendara. Sehingga harus mematuhi aturan lalu lintas dan tidak menyusahkan orang lain,” terangnya.
Maka, dengan begitu, pengguna jalan raya lain tak wajib menghindar atau memberi ruang jalan saat ada iring-iringan moge dari arah belakang. Sekalipun dikawal petugas kepolisian, namun itu hanya bertugas mengarahkan dan mengamankan saja. Satu yang perlu diingat, moge bukan kendaraan prioritas di jalan raya.
“Mereka (konvoi moge) bukan prioritas meski pakai pengawalan petugas kepolisian. Kecuali pengawalan untuk pejabat, tamu negara, ambulans, dan pemadam kebakaran.”
“Silakan konvoi di mana saja, tapi harus dengan santun, berbagi (jalan), tidak distraction, tidak ugal-ugalan, dan tidak agresif,” kata dia.