Awas! Ini Risiko Mengerikan Bonceng Anak di Jok Depan Motor

Ibu Bonceng Anak. Foto: Federal.
Sumber :
  • Federal

VIVA – Hingga saat ini, kita masih sering menemukan pengendara motor yang memboncengkan anaknya di jok bagian depan. Bagi mereka, hal tersebut mungkin merupakan bentuk perlindungan orang tua kepada buah hatinya.

Viral! Bocah Kelas 5 SD Rela Curi Motor Tetangga untuk Temui Ayah, Warganet: Jangan Hukum Dia Pak Polisi

Padahal, membiarkan anak duduk di jok depan merupakan perbuatan keliru. Sebab, jika terjadi hal tak diharapkan seperti kecelakaan atau tabrakan, kemungkinan besar dia yang mendapat cedera lebih parah.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, membiarkan anak duduk di jok depan motor bisa memicu kecelakaan berlalu lintas. Selain itu, posisi anak juga berpotensi menjadi ‘bantalan’ saat terjadi tabrakan. Sebab, motor tidak memiliki daya absorbsi layaknya mobil.

Hampir Satu Tahun Ditinggal Dante, Tamara Tyasmara Belajar Ikhlas

"Ini tentu sangat berbahaya bagi keselamatan anak. Harusnya, pemerintah membuat sosialisasi yang menyangkut keselamatan pengendara dan juga penumpang," ujar Jusri kepada VIVA Otomotif, dikutip Selasa 21 September 2021.

Orangtua bonceng anaknya naik motor.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Luncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Lebih jauh, selain membiarkan anak duduk di jok depan, ada sebagian pemilik motor yang nekat memasangkan kursi tambahan di dekat setang kendaraan. Tujuannya, supaya tersedia cukup ruang bagi seorang anak untuk duduk. Padahal, kata Jusri, hal tersebut sama saja bahayanya.

“Saya juga enggak tahu kenapa tidak dilarang pemerintah, itu sama saja menjebak. Bahkan seakan-akan menganjurkan (boncengan anak), harusnya bisa disosialisasikan, kok enggak dilarang,” terangnya.

Kursi boncengan untuk anak.

Photo :
  • Tokopedia

Bukan hanya berbahaya, memasang kursi tambahan di sekitar jok depan juga membuat kenyamanan berkendaran berkurang. Sebab, pengendara motor menjadi kesulitan saat hendak berbelok ke kiri atau kanan.

“Ruang gerak pengendara juga terbatas dengan penempatan bangku tambahan di depan. Harusnya pengemudi bisa bergerak dinamis ke kiri dan ke kanan saat membelokkan setang,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya