Ahli Ungkap Bahaya Memanaskan Mesin Mobil Cuma Sebentar
- U-Report
VIVA – Salah satu rutinitas yang dilakukan orang saat hendak memulai aktivitas sehari-hari, yakni memanaskan mesin mobil. Hal ini perlu dilakukan, supaya jantung pacu kendaraan itu berada dalam kondisi ideal untuk menempuh perjalanan.
Saat dibiarkan selama beberapa jam, maka suhu mesin akan menjadi dingin dan semua pelumas turun ke bak penampungan. Apabila dalam kondisi ini mobil langsung digunakan, maka komponennya berisiko mengalami kerusakan.
Berbeda dengan zaman dahulu, teknologi mesin yang dipasang di mobil zaman sekarang sudah jauh lebih canggih dan efisien. Bahkan, adanya komputer membuat waktu yang dibutuhkan pemilik kendaraan untuk memanaskan mesin menjadi jauh lebih singkat.
Komponen seperti pengabutan injeksi, electronic control unit atau ECU dan beragam sensor akan bekerja secara sistematis mengatur mesin supaya suhunya naik ke titik ideal dalam waktu 1-2 menit saja. Meski demikian, ternyata hal ini tidak berlaku untuk kondisi tertentu.
Hal itu diungkapkan oleh Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi. Ia mengatakan, bahwa kondisi yang dimaksud yakni apabila mobil tidak digunakan selama beberapa waktu.
Salah satu contohnya, yakni seperti saat ini di mana warga harus melakukan aktivitas di rumah akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Dalam kondisi ini, mesin mobil perlu dipanaskan sedikit lebih lama.
“Paling tidak satu kali dalam seminggu dipanaskan, kurang lebih 10-20 menit,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Rabu 4 Agustus 2021.
Mengenai kenapa itu harus dilakukan, Bambang menjelaskan bahwa hal itu ada kaitannya dengan kondisi aki yang digunakan untuk menghidupkan motor starter dan sistem kelistrikan mesin.
“Tujuannya untuk menjaga daya listrik yang tersimpan pada aki. Mobil yang tidak dipakai, mengalami penurunan daya setiap hari dari kapasitas totalnya,” tuturnya.