Begini Cara Nyetir Mobil yang Aman Saat Terjadi Aquaplanning
- Pixabay
VIVA – Ketika mengemudi mobil, memang tak perlu repot mencari tempat berteduh saat hujan. Pengguna hanya perlu memastikan kendaraannya dalam kondisi fit, sehingga tetap bisa melaju dengan baik saat terjadi perubahan cuaca secara cepat.
Meski demikian, memacu mobil ketika cuaca hujan memiliki risiko besar. Sebab, pengemudi harus lebih fokus untuk memperhatikan kondisi jalan yang dilalui, karena bukan mustahil jalanan rata pun terjadi genangan air.
Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana mengatakan, ketika mengemudi di cuaca hujan, maka pengemudi harus menyadari risiko aquaplanning di jalanan yang terlihat rata, namun ada air yang menggenang.
"Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar," ujarnya dalam tayang di media sosial Daihatsu, dikutip VIVA Otomotif, Rabu 2 Desember 2020.
Jalanan yang tergenang air, kata Sony, berpotensi membuat roda mobil kehilangan traksi dengan permukaan jalan, terutama saat melaju dalam kecepatan tinggi. Jika tidak diantisipasi, pengemudi bisa merasakan kendaraan seperti melayang di atas air.
Sony mengatakan, quaplanning juga kerap menjadi faktor terjadinya kecelakaan saat hujan. Sebab, pengemudi kurang merespons kondisi tersebut dengan cepat dan tepat.
"Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip," paparnya.
Baca juga: Beli Toyota C-HR Baru Ini, Langsung Terlihat Kayak Dimodifikasi.