Perlu Tahu, Ini Bahayanya Berhubungan Seks di Dalam Mobil
- U-Report
VIVA – Jumlah jok di kabin mobil dirancang oleh pabrikan untuk membuat nyaman pengemudi, dan penumpang selama perjalanan. Selain itu, jumlahnya pun sudah diperhitungkan dengan matang, serta menyesuaikan dimensi dan spesifikasi kendaraan tersebut.
Meski demikian, ada saja manusia yang mengubah fungsi jok di kabin mobil menjadi seperti kasur untuk beristirahat, maupun berhubungan seks. Ya, ruang interior yang terbatas, kerap menimbulkan sensasi menarik bagi pasangan yang dimabuk asmara.
Padahal, berhubungan seks di dalam mobil penuh dengan risiko, mulai dari diamankan petugas atau masyarakat sekitar atas tindakan melanggar asusila, sampai berujung kematian akibat menghirup gas buang yang masuk ke dalam kabin saat posisinya ditutup rapat.
Salah satu contohnya, seperti informasi yang beredar baru-baru ini, yakni ada pasangan melakukan aksi mesum di mobil Kijang Innova. Nahas, keduanya meregang nyawa di dalam kabin. Dugaan polisi, korban tewas akibat menghirup karbon dioksida yang dihasilkan dari mesin mobil tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pasangan tersebut bukanlah berstatus resmi sebagai suami istri. Dugaan polisi, korban dengan inisial SO (54) danRW (33) itu, tewas akibat menghirup karbon dioksida yang dihasilkan dari mesin mobil tersebut.
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, penyebab kematian di kabin mobil bisa disebabkan banyak faktor, mulai dari kondisi kesehatan orang tersebut, sampai sejumlah gas buang yang dihirupnya.
Baca juga: Nekat Berhubungan Seks di Mobil, Harus Bayar Denda Setara Rp90 Juta
“Misalnya keracunan gas buang, harus dilihat kandungan darahnya. Kalau mobil di ruangan tertutup kemungkinan besar keracunan gas buang. Menyalakan AC masih aman jika di ruang terbuka. Sebab, belum ada kasus orang tertidur di dalam mobil hingga meninggal karena macet berjam-jam, dan mereka hanya kelelahan,” ujarnya seperti dikutip dari 100KPJ, Rabu 29 Juli 2020.
Sementara itu,dikutip VIVA Otomotif dari situs resmi Suzuki, kemungkinan terbesar yang terjadi adalah kebocoran yang menjalar ke kabin dan terhirup oleh pengguna mobil, ketika sedang dalam kondisi beristirahat di dalamnya. Jika gas buang terhirup ke paru-paru, maka kematian akan terjadi seketika.
Menurunnya kadar oksigen dalam kabin menyebabkan pengendara sulit bernapas dan menghirup karbon monoksida. Bisa-bisa kehilangan kesadaran karena gas monoksida sudah mengalir dalam darah sehingga aliran oksigen ke otak akan berhenti.