Teknik Engine Brake Bisa Dilakukan pada Mobil Matik, Begini Caranya

Ilustrasi mobil bertransmisi otomatis
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Mobil bertransmisi otomatis (matik) kini banyak dipilih masyarakat Indonesia. Alasannya, kondisi lalu lintas yang kian padat membuat pengemudi mobil bisa merasa lebih nyaman, dan kaki kirinya bebas pegal karena tak perlu lagi menginjak kopling dalam waktu lama.

Ford Luncurkan 3 Mobil Barunya di GJAW 2024, Termurah Rp836 Juta

Meski membuat pengemudi nyaman, ada yang menganggap mobil matik punya satu kelemahan, yakni tidak bisa membuat pengemudi melakukan engine brake. Engine brake adalah proses perlambatan laju kendaraan, dengan cara mengurangi gigi ketika mengemudi.

Trainer Product Knowledge PT Nissan Motor Indonesia, Sugihendi mengatakan penurunan gigi saat mobil berjalan pada transmisi matik bisa dilakukan. Namun saat proses penurunan gigi di mobil matik tidak terlalu besar efeknya dalam menghentikan laju kendaraan.

HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

“Untuk transmsi CVT (Continuosly Variable Transmission) atau konvensional hanya melepas pedal gas (mendapatkan sensasi engine brake). Tapi saat kecepatan di atas 60 km perjam tidak terasa, karena momentumnya sudah berat,” ujarnya seperti dilansir dari 100KPJ, Minggu 28 Juni 2020.

Baca juga: Ada Kabar Baik untuk Penggemar Isuzu Panther

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Namun, kata dia, melepas pedal gas saja kurang membantu pengemudi untuk melakukan engine brake saat kondisi darurat. Untuk melakukan pengurangan laju kendaraan dengan tenaga mesin secara maksimal mobil matik konvensional, bisa dilakukan dengan menekan tombol di tuas transmisi.

“Dalam kondisi butuh pengereman lebih, tinggal pencet tombol over drive (OD) yang ada di tuas. Tombol itu sebenarnya untuk menurunkan gigi, pasti semua mobil matik konvensional tuas transmisinya memiliki tombol tersebut,” katanya.

Untuk transmisi otomatis versi CVT yang tidak memiliki tombol OD, kata dia, proses engine brake bisa dilakukan dengan memindahkan tuas transmisi ke ‘S’. Tujuannya untuk memberatkan putaran mesin dengan posisi gigi rendah (S).

“Kalau CVT pilihannya P, R, N, D dan S untuk jalan menanjak. Tapi ketika engine brake tuas ditarik ke S akan menurunkan kecepatan dan cukup signifikan, setara dengan gigi 4 langsung turun ke 2, karena CVT kan enggak ada roda gigi,” tuturnya.

Pada mobil matik konvensional  yang pilihannya di tuasnya hanya P, R, N, D. Kata dia, pilihan D itu biasanya posisi gigi empat, kalau mau turun ke gigi tiga bisa pencet tombol samping di tuas transmisi. Biasanya kalau matik konvensional ada pilihan 1, 2 atau L yang sama saja gigi 1.

“Jika masih kurang (mobil berhenti) tarik lagi (geser tuas transmisi ke 2 atau L) kalau CVT ke S. Jadi pencet tombol transmisi dulu buat yang konvensional lalu pindahkan ke dua. Tapi tehnik ini berlaku jika kecepatan mobil mulai menurun jangan tiba-tiba dari 120 km/jam diturunin pasti rpm over (nyangkut),” paparnya.

Ilustrasi penganiayaan

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Insiden penganiayaan tersebut dipicu oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan korban dan pelaku.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024