Jangan Sepelekan Kerusakan Power Steering, Bisa Fatal Akibatnya
- Response.jp
VIVA – Pada mobil-mobil keluaran baru, lingkar kemudi telah dilengkapi dengan sistem power steering. Sehingga, pengemudi tak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat membelokan kendaraannya ketika parkir, maupun berpindah lajur di jalan.
Seperti komponen lainnya di mobil, kemudi yang sudah dilengkapi dengan power steering juga bisa rusak. Ketika terjadi kondisi yang tak normal, maka lingkar kemudi pun terasa menjadi lebih berat dari biasanya. Akibatnya, pengemudi menjadi kurang nyaman ketika berkendara.
Melansir dari laman resmi Daihatsu.co.id, Selasa 14 April 2020, selain karena usia pakai mobilnya, power steering juga bisa mengalami kerusakan yang disebabkan karena faktor jalanan rusak, cara mengemudi yang kurang tepat, dan komponen yang tidak dirawat.
Perlu diingat, kerusakan yang terjadi pada komponen setir bukanlah masalah sepele, mengingat pentingnya kemudi saat berkendara. Mobil yang setirnya mengalami kerusakan bisa berakibat fatal, karena menjadi tidak bisa dikendalikan dan bukannya tak mungkin menjadi penyebab kecelakaan.
Penyebab kerusakan power steering biasanya terjadi karena ban sering kurang tekanan anginnya. Akibatnya, putaran roda semakin berat baik saat berjalan maupun berbelok. Dalam kondisi ini, perangkat kemudi harus bekerja lebih keras agar roda depan mobil tetap bisa dikendalikan.
Baca juga: Gak Boleh Pakai Hazard Saat Hujan, Nyalakan Lampu Ini Lebih Aman
Tak hanya itu, ban yang bocor dan terus dipaksa berjalan bisa menjadi salah satu penyebab kerusakan power steering. Dalam kondisi ini, kemudi menjadi lebih berat dan sistem steering kembali harus bekerja ekstra. Kerusakan terjadi jika kejadian ini terjadi dalam waktu yang lama.
Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah kurangnya cairan pelumas power steering. Saat menjalankan tugasnya, komponen ini oli yang cukup agar bisa berfungsi maksimal. Saat volume oli berkurang, kemudi mobil menjadi lebih berat dan power steering pun tidak bisa berfungsi maksimal.
Selain itu, kebiasaan memutar lingkar kemudi hingga mentok saat hendak memutar arah ataupun parkir secara terus menerus, bisa mendukung terjadinya kerusakan. Hal ini sebaiknya dihindari, dan upayakan memutar setir dalam kondisi yang wajar saja.
Hal lain yang sering tidak diketahui adalah kendornya atau putunya sabuk power steering. Belt atau sabuk ini berfungsi untuk membuat kemudi bisa berhenti melakukan putaran. Komponen ini sangat rentan mengalami kerusakan, sehingga perlu juga diperhatikan kondisinya.
Cara untuk mengetahui kondisi power steering, bisa diketahui dan dirasakan dengan kepekaan pengemudi saat berkendara. Jika sudah terasa ada kondisi yang tak normal, sebaiknya segera cek kondisi setir ke bengkel resmi, maupun ke bengkel langganan.