Benarkah Mobil Jadi Enggak Stabil saat Kaca Dibuka?
VIVA – Banyak alasan, mengapa para pengguna mobil pribadi di perkotaan menutup rapat-rapat kacanya. Mulai dari agar tetap merasa sejuk, hingga menghindari kemungkinan aksi kriminalitas.
Menutup kaca saat hujan, juga bermanfaat untuk mencegah munculnya embun yang mengganggu pemandangan. Biasanya, kaca baru akan dibuka ketika berkendara di luar kota, khususnya saat melintasi wilayah pegunungan.
Namun, ternyata membuka kaca juga ada aturannya. Hal itu diungkapkan oleh Road Safety Consultant Team Leader, Eko Reksodipuro. Ia mengatakan, membuka kaca saat mobil melaju kencang bisa berbahaya.
“Saat baru masuk mobil, biasanya udara kabin panas kan. Buka kaca sedikit, agar ada sirkulasi udara. Orang Indonesia kan biasanya malas buka kaca, alasannya asap knalpot. Tapi, saat kecepatan tinggi jangan dibuka kacanya,” ujarnya di Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.
Baca Juga: Cara Irit BBM, Langsung dari Pakarnya
Eko menjelaskan, kaca tidak boleh dibuka saat mobil melaju kencang, karena angin akan masuk ke dalam kabin. Hal itu bisa mengganggu kestabilannya.
“Ada tekanan dari angin yang masuk. Itu bisa bikin mobil jadi enggak stabil. Lagipula, angin bisa menghambat laju mobil, jadi enggak aerodinamis,” tuturnya.
Selain itu, ujar Eko, kencangnya tekanan angin juga bisa membuat kaca menjadi bergetar, dan berujung pecah. Menurutnya, saat kecepatan mobil sudah melewati batas tertentu, segera tutup kaca.
“Standarnya itu kecepatan 60 kilometer per jam,” jelasnya.