Mobil Diesel Lebih Tangguh Terobos Banjir, Mitos atau Fakta?
VIVA – Beberapa waktu lalu dunia maya diramaikan dengan video viral angkutan kota yang berhasil menerobos banjir. Angkot tersebut diketahui merupakan Isuzu Panther, yang menggunakan mesin diesel.
Rekaman gambar memperlihatkaan, angkot Panther jurusan Bekasi-Pondok Gede itu bisa menerjang genangan air, dan akhirnya mencapai lokasi yang lebih tinggi.
Teknisi Spesialis dari Bengkel Surya Mas Diesel, Mohammad Sobirin mengatakan, Isuzu Panther bisa menerobos banjir lantaran posisi saringan udara lebih tinggi dari genangan air. Jadi, air tidak sempat terhisap dan masuk melalui celah saringan udara tersebut. Sehingga, kata dia, mobil bisa terus melaju dan menembus genangan air.
"Padahal kalau sempat masuk air, mobil bermesin diesel itu lebih berisiko rusak parah. Jika dibandingkan dengan mesin bensin, kerusakan karena banjir di mobil diesel bisa mencakup semua bagian," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 6 Januari 2020.
Baca juga: Pantas Jago Banjir, Ternyata Ini Asal Nama Isuzu
Selama ini, kata pria yang akrab disapa Moh itu, masyarakat cenderung menganggap mobil mesin diesel lebih tangguh untuk menerobos banjir. Padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Risiko mesin diesel rusak karena banjir lebih kecil lantaran banyak dipakai pada mobil-mobil bongsor, serta memiliki ground clearance tinggi.
"Mungkin karena mesin diesel dipakainya di mobil-mobil gede, kaya Pajero, Fortuner, Panther juga kan lumayan tinggi, terus double cabin. Makanya, masyarakat menganggap lebih tangguh buat banjir," tuturnya.
Jika mobil diesel menerobos banjir, maka kerusakan yang terjadi bukan hanya pada bagian mesinnya saja. Tetapi juga di bagian sistem pembakarannya.
"Kalau mesin bensin terendam banjir, turun mesin, lihat kondisi, pasang, beres. Kalau mobil diesel enggak cuma turun mesin, harus cek ijector, lalu boost pump, supply pump, kuras tangki solar, banyak," ucapnya.