Lupa Tutup Ventilasi Helm saat Hujan, Ini Efeknya
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Hujan mulai sering mengguyur beberapa wilayah di Indonesia. Air yang turun dari langit ini membuat para pengendara sepeda motor kerepotan.
Mereka harus menyiapkan banyak perlengkapan, mulai dari jas hujan, pelindung sepatu hingga plastik untuk membungkus tas bawaan.
Saking sibuknya mengenakan semua perlengkapan tersebut, terkadang mereka lupa mengecek kondisi ventilasi helm yang dikenakan. Fitur ini dirancang, agar kepala pengguna tidak berkeringat akibat sistem tertutup yang ada di bagian dalam helm.
Biasanya, para pengguna helm full face yang paling merasakan gerah, terutama ketika harus terjebak di kemacetan panjang saat siang hari yang panas.
Namun, ketika hujan turun, maka air berpotensi masuk ke dalam lubang tersebut. Namun, seberapa mudah hal itu bisa terjadi?
Executive Director RSV Helmet, Richard Ryan mengatakan, jawaban atas pertanyaan itu tergantung dari kualitas helmnya.
“Kalau kualitas helmnya bagus, seharusnya air enggak masuk ke dalam ventilasi. Tapi, potensi itu memang bisa saja terjadi,” ujarnya kepada VIVA.co.id belum lama ini.
Lantas, jika air berhasil masuk ke dalam ventilasi, apakah hal itu akan membuat helm rusak? Ternyata, kata Ryan, pengguna tidak perlu khawatir.
“Paling bagian dalamnya akan basah saja. Kalau sudah begitu, keringkan dengan cara dijemur, tapi jangan di bawah terik matahari,” tuturnya.
Ryan juga mengingatkan, agar pengguna memilih helm yang berkualitas baik. Tujuannya, supaya proses pengeringan bisa dilakukan dengan mudah.
“Pilih helm yang inner padding-nya bisa dilepas. Lalu, keringkan dengan cara kena angin,” jelasnya.