Nyetir Mobil, Jangan Percaya Sepenuhnya pada Kaca Spion
- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA – Berbeda dengan sepeda motor, para pengemudi mobil memiliki ruang terbatas untuk mengawasi keadaan sekitar. Adanya rangka dan atap, membuat pandangan mereka ke sisi samping dan belakang menjadi sedikit terhalang.
Meski kaca spion dirancang untuk memudahkan mereka mengawasi kondisi sekitar, namun pengemudi diminta tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang ditampilkan melalui cermin tersebut. Hal itu diungkapkan oleh salah satu instruktur dari Japan Automobile Federation, Esaki Toshiya.
Menurut dia, pilar pada mobil bisa membuat pandangan menjadi terhalang. Padahal, bisa saja ada obyek yang sedang berada di samping kendaraan dan posisinya tidak kelihatan akibat adanya pilar tersebut.
“Kebanyakan, saat orang menyetir itu paling mengganggu pilar A di sebelah kanan. Jadi saya sarankan, misalnya kalau merasa ada yang mengganggu di sekitar situ, coba cek ke kanan atau ke kiri, supaya bisa lihat semua,” ujarnya di diler Daihatsu Mie Prefecture, Jepang belum lama ini.
Hal yang sama juga bisa dilakukan, pada sisi kiri. Menurutnya, obyek yang ada di sebelah kiri (pada mobil dengan setir di sisi kanan) sulit untuk terlihat dari kaca spion. Itu sebabnya, tidak haram untuk menengok ke sisi kiri, memastikan bahwa kondisinya aman.
“Kalau cuma percaya spion, enggak kelihatan. Ada kejadian, 200-300 meter berjalan paralel, tiba-tiba baru kelihatan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Daihatsu Mie menggelar acara pelatihan untuk para pengemudi yang sudah lanjut usia atau lansia. VIVA.co.id berkesempatan melihat langsung, usai mengunjungi pameran Tokyo Motor Show 2019.
Diadakannya program pelatihan itu, karena banyak penduduk Jepang yang sudah berusia lanjut namun masih mengemudikan sendiri mobilnya.