Bahayanya Mobil 'Ketiban Rezeki', Harus Cat Ulang
- Autoblog
VIVA – Bodi mulus dengan cat mengilap, menjadi idaman banyak pemilik mobil. Sayangnya, kondisi seperti saat baru keluar dari showroom itu sulit didapatkan, ketika kendaraan sudah lama digunakan.
Kondisi lalu lintas yang padat dan sempitnya ruas jalan, berisiko membuat bodi dan catnya tergores. Apalagi, jika kendaraan dipakai setiap hari. Selain rusak karena bersenggolan di jalan raya, ternyata banyak hal yang bisa membuat eksterior tak sedap dipandang.
Sales Manager Adhesive Technologies PT Henkel Indonesia, Dani Haryono mengatakan, untuk menjaga penampilan luar mobil, pemilik disarankan untuk melakukan perawatan bodi dan cat dengan baik dan rutin.Â
"Cat mobil ini rusak bukan karena kecelakaan, bisa juga karena hal lain. Salah satu contohnya, kena kotoran burung," ujarnya di Jakarta, Jumat 2Â Agustus 2019.
Saat bodi mobil 'ketiban rezeki', kata Dani, maka pemilik tidak boleh lalai. Sebab, kotoran burung yang menempel di bodi, akan meresap ke dalam cat, hingga akhirnya merusak cat bodi.
"Saat sudah sempat meresap, cat jadi rusak. Enggak bisa diapa-apakan, harus dicat ulang. Kelihatan sederhana, tapi risiko," tuturnya.
Selain kotoran burung, benda lain yang bisa merusak cat adalah serpihan aspal. Pemilik mobil kadang tidak sadar melibas aspal yang mengelupas, hingga butirannya menempel di bodi. Kerusakan lain yang bisa merusak cat, kata Dani, adalah rutinitas mencuci mobil di tempat pencucian umum.Â
"Kita enggak paham nih tempat cuci mobil umum, busa untuk sabun rutin dibersihkan atau enggak. Lalu, lap yang dipakai benar atau hanya pakai kain bekas. Lap kain bekas ini bisa mengandung material yang berpotensi merusak cat bodi mobil," jelasnya.