Ini yang Terjadi, Jika Minyak Rem Tak Pernah Diganti
- www.pixabay.com/IgorShubin
VIVA – Rem menjadi salah satu komponen pada kendaraan yang memegang peran sangat penting. Tanpa adanya fitur tersebut, maka laju mobil atau motor tidak bisa diperlambat.
Cara kerja rem cukup sederhana. Kampas akan ditempel pada piringan yang ikut berputar bersama roda. Semakin erat kampas menempel, maka laju kendaraan akan semakin menurun.
Zaman dulu, mengaktifkan kampas rem dilakukan dengan cara mekanis, yakni menggunakan tuas. Rem model ini biasa disebut dengan istilah tromol. Lalu, kemudian berkembang menjadi rem cakram.
Berbeda dari tromol, rem cakram menggunakan cairan khusus untuk menekan kampas ke piringan. Cairan itu dikenal dengan nama minyak rem.
Sama seperti pelumas mesin, minyak rem juga memiliki masa pakai. Bedanya, oli mesin wajib diganti tiap beberapa bulan. Sedangkan, minyak rem harus dikuras dan diisi dengan yang baru dalam jangka waktu dua tahun.
Jika hal itu tidak dilakukan, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, rem menjadi kurang pakem dan muncul gelembung putih pada wadah minyak rem. Seperti dilansir dari 100kpj, Minggu 21 April 2019.
Busa bisa muncul, karena minyak rem memiliki sifat menyerap uap air. Akibatnya, titik didihnya akan berkurang. Saat rem digunakan secara maksimal, panas yang dihasilkan dari gesekan kampas akan diserap oleh minyak.
Karena titik didihnya berkurang, maka minyak rem bisa panas dan menimbulkan gelembung putih. Jika itu terjadi, maka akan mengganggu kinerjanya.