Motor Mesin Injeksi Boros Bensin, Ini Penyebabnya
- Dok: Astra Motor
VIVA – Berbeda dengan karburator, sistem pengabutan injeksi dikendalikan oleh electronic control unit atau ECU. Hasilnya, jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam mesin lebih optimal.
"Penggunaan ECU, supaya campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar bisa lebih ideal pada segala kondisi," kata Kepala Bengkel Astra Honda Authorized Service Station di Bekasi, Rudi kepada VIVA, Jumat 1 Maret 2019.
Meski demikian, beberapa pengguna ada yang mengeluh pemakaian bahan bakar mereka tetap boros. Menurut Rudi, hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal.
"Bisa karena kapasitas mesin yang besar. Makin besar kapasitasnya, akan semakin boros. Walaupun injeksi," ungkapnya.
Selanjutnya, sensor yang mendeteksi kandungan oksigen di dalam gas buang mesin. Jika rusak, maka ECU tidak bisa mengatur jumlah bensin dengan sempurna.
"Kalau rusak, harus ganti baru, enggak bisa diperbaiki. Karena, sensor ini bukan termasuk rangkaian elektrik yang bisa diakali," katanya.
Menggunakan ukuran ban sesuai dengan spesifikasi standar, serta mengontrol kondisi tekanan angin ban, bisa memberikan dampak cukup signifikan terhadap efisiensi konsumsi bensin.
"Penggunaan ban dengan tapak yang semakin besar, juga berpengaruh. Karena, motor butuh tenaga lebih untuk membuat roda berputar. Jadi, pasti akan pakai banyak BBM," ujarnya menjelaskan.
"Bisa juga pelat kopling mulai aus. Akibatnya, putaran mesin tidak tersalurkan sepenuhnya. Meski mesin bekerja dalam putaran tinggi, tapi output mesin nggak ada." (mus)