Kelebihan Bawa Barang saat Liburan Naik Mobil, Banyak Ruginya
- Dok: Chevrolet
VIVA – Menghabiskan waktu libur menjelang tahun baru, kerap dilakukan warga perkotaan. Tempat wisata atau kampung halaman jadi tujuan utamanya.
Meski transportasi umum saat ini sudah banyak, namun kendaraan pribadi seperti mobil, masih menjadi pilihan. Alasannya, gampang jika hendak menuju ke tempat wisata lainnya.
Karena waktu libur yang cukup lama, beberapa pemilik mobil membawa barang bawaan yang sangat banyak. Terkadang, hingga melebihi kapasitasnya. Hal itu tentu sangat berbahaya bagi keselamatan mereka maupun pengguna jalan lainnya.
Seperti yang disampaikan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. Dia mengatakan, jika bobot mobil berlebihan atau tidak sesuai dari rekomendasi pabrik, banyak kerugiannya, mulai dari faktor ekonomis sampai sisi keamanan.
“Dari sisi ekonomis, beban kerja mesin semakin berat, bahan bakar lebih boros. Keamanan, otomatis gaya gravitasi tidak sesuai, akhirnya jarak pengereman lebih panjang, over steer dan body roll. Mengerucut pada peluang kecelakaan,” ujarnya kepada VIVA, Rabu 26 Desember 2018
Hal senada juga disampaikan Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Menurut Didi, jika beban angkutan melebihi batas, bahan bakar lebih boros karena kerja mesin lebih berat. Selain itu, umur komponen seperti ban dan suspensi jadi lebih pendek.
“Gambarannya, Avanza bobot maksimal sekitar 700 kilogram. Karena tujuh penumpang, jika bobot satu orang 70 kilogram, artinya sudah 490 kilogram. Sisanya, dimanfaatkan bawa barang,” tuturnya. (kwo)