Berapa Lama Ketahanan Tubuh saat Menyetir
- kusukkasak.com
VIVA – Liburan Natal dan Tahun Baru dimanfaatkan sebagian orang untuk mengunjungi kampung halaman atau tempat wisata. Bagi pengguna mobil pribadi ada beberapa hal yang wajib diperhatikan agar berkendara tetap aman.
Terlebih yang melintasi tol dengan jarak tempuh jauh. Pada kondisi demikian, dibutuhkan kondisi prima. Sebab rata-rata kecelakaan terjadi karena pengemudi terlalu memaksakan diri berkendara dalam kondisi kurang prima.
Seperti yang disampaikan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. Dia mengatakan, kecelakaan sering terjadi akibat kesalahan orang itu sendiri. Salah satunya memaksakan berkendara dalam keadaan letih, maka dari itu istirahat sangat penting.
"Kondisi tubuh manusia kebugarannya naik turun, dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang diperuntukkan angkutan barang, pengemudi direkomendasikan bawa kendaraan maksimal 10 jam di luar jam istrahat," ujarnya kepada VIVA, Sabtu 22 Desember 2018.
Menurutnya, jika melakukan perjalanan jauh dalam waktu tempuh lebih dari 10 jam, ada yang patut diperhatikan. Yang pertama pastikan ada sopir cadangan. Apalagi jika perjalanan dikejar waktu. Kalau tidak, siapkan waktu untuk istirahat.
"Selama perjalanan ini untuk menyikapi agar tubuh tetap bugar, dianjurkan istirahat setiap dua jam maksimal. Jadi selama perjalanan harus istrahat, begitu pun jika ada tanda-tanda keletihan wajib berhenti. Jadi 10 jam itu driving hours di luar jam istirahat," tuturnya.
Sambung dia, sebelum melakukan perjalanan jauh pastikan kondisi tubuh tetap prima, dan mobil dalam keadaan baik. Selain itu jangan terlalu banyak bawa barang, sesuaikan dengan beban maksimal mobil tersebut, karena akan mengganggu kestabilan dan otomatis bahan bakar lebih boros.
Panduan Aman Mengemudi di Malam Hari
Mengemudi mobil di malam hari memiliki tantangan yang berbeda, dibandingkan dengan saat melintasi jalanan di siang hari.
