Jangan Pernah Ubah Tali Helm, Begini Risikonya
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
VIVA – Helm menjadi peranti wajib bagi pengendara sepeda motor. Fungsinya melindungi kepala dari benturan bila terjadi kecelakaan. Dengan demikian, helm harus punya kualitas dan ketahanan yang baik.
Tapi sayangnya, saat ini tak sedikit pengendara kendaraan roda dua banyak memodifikasi tali helm. Yakni dari model quick release menjadi double d ring, seperti helm yang digunakan oleh para pembalap MotoGP.
Padahal, helm sudah pasti dirancang oleh pabrikan sedemikian rupa untuk memberi keamanan bagi penggunanya, ketika berkendara di jalan raya. Namun, masih saja ada yang memodifikasi, dengan alasan bosan atau sekadar menambah gaya.
Seperti yang dilansir dari laman Suzuki, Selasa 11 Desember 2018, tali helm tak boleh dimodifikasi dengan alasan apapun. Bahan yang berasal dari pabrikan sudah pasti lulus tes. Sehingga bila diganti, maka bisa berisiko putus pada tali atau rivet.
Tanggung jawab terhadap kegagalan itu tak bisa ditimpakan kepada perusahaan pembuat helm. Hal ini karena, pengerjaan modifikasi yang dilakukan bukan atas rekomendasi produsen.
Risiko lainnya adalah tak memaksimalkan fungsi helm sebagai pelindung kepala, bila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan. Perlu diingat, tali helm memiliki peran penting untuk keamanan berkendara. Oleh karena itu, disarankan bagi pengendara ‘kuda besi’ jangan sekali-sekali mengubah bentuknya. (kwo)