Anggap Remeh Kondisi Busi Motor, Begini Akibatnya
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Para pemilik kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, wajib memeriksa kondisi kendaraan secara rutin. Khususnya pengguna kendaraan roda dua, jangan sampai malah kerepotan saat mogok di jalan.
Salah satu komponen penting yang kerap diabaikan adalah busi. Padahal, busi merupakan elemen penting dari sebuah kendaraan bermotor, karena memiliki fungsi sebagai pemantik api di dalam ruang pembakaran ‘kuda besi’.
Jika rusak, dipastikan mesin motor tidak akan menyala. Sebagian pengguna kendaraan banyak yang belum mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti busi.
Dilansir laman resmi Suzuki Jumat 30 November 2018, idealnya pengecekan busi dilakukan setiap 4.000 kilometer. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar busi tetap dalam kondisi prima.
Pertama yakni membersihkannya dari kotoran dan mengecek jarak elektroda sesuai dengan spesifikasi motor.
Ciri-ciri busi yang mengalami kendala yakni, motor mulai susah distarter atau waktu menyala lebih panjang dari biasanya. Selain itu suara motor sudah tidak mulus.
Jika dilihat dari bentuk fisiknya, busi sudah terlihat hitam dengan banyak kotoran dan jarak penutup ke inti elektrodanya sudah mulai longgar dari ukuran standar.
Apabila motor sudah dalam keadaan seperti yang disebutkan itu dan busi tidak segera diganti, bagian motor lainnya memiliki kemungkinan terjadi kerusakan.
Busi standar sebenarnya masih bisa berfungsi dengan baik lebih dari 8 ribu km. Namun efek busi dalam keadaan kotor bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar minyak atau BBM. (ase)