Motor Injeksi Terjang Banjir, Siap-siap Ganti Komponen Ini
- ANTARA Foto/Muhammad Adimaja
VIVA – Saat musim hujan tiba, beberapa ruas jalan di Ibu Kota masih terlihat genangan air. Namun, hal itu tidak menjadi masalah bagi sebagian pengendara motor.
Dengan santai, mereka menerobos genangan yang terkadang tidak diketahui kedalamannya. Namun, apakah cara itu aman dipraktikkan pada sepeda motor yang sistem pengabutannya sudah injeksi?
Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno mengatakan, sistem injeksi dibuat lebih aman ketimbang karburator. Jadi, kalau hanya melewati banjir tidak ada masalah, karena posisi motor bergerak.
“Kalau melewati banjir saja, tidak terendam lama, aman. Umpama, terendam banjir dengan ketinggian air sampai saringan udara, harus dicek ke bengkel,” ujarnya kepada VIVA, Rabu 28 November 2018.
Menurutnya, meski sistem injeksi lebih tertutup rapat ketimbang karburator, air tetap masuk dari saringan udara. Kalau sudah begitu, air akan menjalar ke throttle body dan berlanjut ke intake, dan akhirnya masuk ke ruang bakar.
“Sistem injeksi masuk garansi lima tahun. Terendam air, yang riskan rusak pompa bahan bakar, ECU (engine control unit) dan spul (penghasil energi listrik). Kalau sensor-sensor, harus dicek lagi,” tuturnya.
Sebagai infomasi, motor yang sudah mengadopsi sistem injeksi melibatkan banyak sensor, yakni sensor suhu panas mesin, sensor tekanan udara, sensor suhu udara, sensor bukaan gas, sensor oksigen, dan sensor putaran crank shaft.