Penting, Ini Hal yang Dilarang Motor Baru saat Inreyen
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA – Motor baru tentu perlu masa inreyen atau break-in. Masa ini adalah masa di mana komponen-komponen mesin motor sedang dalam masa penyesuaian.
Tetapi masih banyak orang yang belum tahu bagaimana cara melakukan inreyen yang benar. Padahal cara yang benar dapat membuat masa inreyen berjalan optimal.
Seperti dilansir laman resmi Honda, Rabu 28 November 2018, ketika motor masih dalam masa inrayen, usahakan untuk tidak memperlakukan motor secara ekstrem pada 500 kilometer pertama.
Maksud ekstrem di sini adalah seperti menekan tuas gas terlalu penuh pada saat start, berkendara dengan kecepatan tinggi, atau melakukan pengereman secara mendadak.
Dianjurkan, atur putaran mesin yang dihasilkan oleh motor dengan cara mengendalikan RPM di angka stabil dan tidak melebihi batas yang dianjurkan pada buku pedoman pemakaian motor.
Memaksa motor untuk langsung melaju dengan kecepatan tinggi sejak awal digunakan hanya akan memperpendek usia komponen-komponen di dalamnya akibat gesekan yang berlebihan.
Hindari pula berkendara secara ekstrem, terutama pada saat kondisi jalan basah atau licin. Sebab ban motor baru masih mengalami proses adaptasi sehingga grip yang dihasilkan di atas jalanan masih belum begitu optimal dan berisiko selip.
Selanjutnya, jangan mengangkut beban yang berlebihan pada saat masa inreyen. Hal ini hanya akan menambah beban kerja komponen-komponen dalam motor dan mengurangi usia pemakaian motor anda ke depannya.
Jangan lupa segera ganti oli dengan yang baru setelah melalui 1.000 km pertama. Hal ini bertujuan agar sisa-sisa partikel hasil gesekan antarkomponen seperti serpihan logam pembentuk komponen tersebut dapat larut dan dibuang bersama oli bawaan.