Cara Bonceng Anak agar Aman di Motor

Orangtua bonceng anaknya naik motor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

VIVA – Sepeda motor menjadi salah satu transportasi masyarakat untuk bepergian, baik sendiri maupun ketika harus membawa anak. Saat membawa anak dengan sepeda motor, tak sedikit orangtua yang memposisikan buah hatinya di depan.

Wanita Buka Google Maps di Laptop Saat Motoran, Netizen: Gak Sekalian Buka Atlas

Bagi pengendara sepeda motor jenis skuter matik, anak kerap diposisikan berdiri di dek depan selama perjalanan. Demikian juga pada pengendara motor bebek kerap membonceng anaknya di depan. Alasannya, agar kondisi anak mudah dikontrol.

Padahal, kata Head of Road Safety & Motorsport Committe Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Widjang Djendrawan, membonceng anak di depan adalah cara yang tak aman.

6 Tips Aman Bonceng Anak Naik Motor, Jangan Duduk di Depan

"Kalau bonceng sebaiknya di belakang, terus pastikan anak bisa memeluk atau berpegangan pada orangtua atau pengendara motor. Kalau di depan jelas tidak aman," kata Widjang.

Saat anak berada di depan, kata Widjang, akan sulit bagi anak tersebut untuk memiliki pegangan yang erat. Selain itu, anak juga berisiko terpapar angin selama perjalanan menggunakan sepeda motor.

Viral! Dua Orang Nyungsep Hingga Motor Terjatuh ke Pemukiman Warga

"Yang paling bahaya kalau anak di depan, saat tabrakan atau benturan, anak bisa menjadi bantalan orangtuanya. Ini jelas berbahaya," kata Widjang.

Naik motor berboncengan.

Mengobrol Sembari Boncengan Motor Bisa Kena Tilang

Salah satu hal yang umum dilakukan pengendara motor ketika berboncengan, yakni mengobrol selama perjalanan.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2024