Cara Bonceng Anak agar Aman di Motor
- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA – Sepeda motor menjadi salah satu transportasi masyarakat untuk bepergian, baik sendiri maupun ketika harus membawa anak. Saat membawa anak dengan sepeda motor, tak sedikit orangtua yang memposisikan buah hatinya di depan.
Bagi pengendara sepeda motor jenis skuter matik, anak kerap diposisikan berdiri di dek depan selama perjalanan. Demikian juga pada pengendara motor bebek kerap membonceng anaknya di depan. Alasannya, agar kondisi anak mudah dikontrol.
Padahal, kata Head of Road Safety & Motorsport Committe Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Widjang Djendrawan, membonceng anak di depan adalah cara yang tak aman.
"Kalau bonceng sebaiknya di belakang, terus pastikan anak bisa memeluk atau berpegangan pada orangtua atau pengendara motor. Kalau di depan jelas tidak aman," kata Widjang.
Saat anak berada di depan, kata Widjang, akan sulit bagi anak tersebut untuk memiliki pegangan yang erat. Selain itu, anak juga berisiko terpapar angin selama perjalanan menggunakan sepeda motor.
"Yang paling bahaya kalau anak di depan, saat tabrakan atau benturan, anak bisa menjadi bantalan orangtuanya. Ini jelas berbahaya," kata Widjang.