Campur Air Radiator dengan Air Biasa, Memangnya Boleh?
- Toyota Astra
VIVA – Dalam kondisi standar, radiator mobil diisi dengan cairan pendingin atau coolant. Namun ada saja pemilik kendaraan yang mengganti coolant dengan air biasa. Cara ini tentu menimbulkan pertanyaan, efektifkah mengisi radiator dengan air mineral biasa?
Technical Service Executive Coordinator PT. Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosadi mengatakan, air mineral bisa saja dipakai untuk radiator menggantikan peran coolant.
"Untuk jangka waktu singkat enggak ada masalah ya, bisa saja. Namun, untuk waktu yang lebih lama sebaiknya kembali gunakan coolant untuk radiator, karena lebih efektif mendinginkan dan menjaga suhu," kata Anjar kepada VIVA, Kamis, 22 Maret 2018.
Penggunaan air mineral, kata Anjar, bukan tanpa risiko. Dalam kondisi mesin panas, titik didih air sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak maksimal untuk menjaga suhu. Selain itu, air mineral juga berpotensi menimbulkan karat, termasuk di dalam jalur air untuk mendinginkan mesin.
"Secara performa mendinginkan jelas air biasa tidak bisa semaksimal coolant. Coolant kan dirancang dengan berbagai campuran, sehingga memang sanggup menjaga suhu."
"Tak hanya itu, coolant juga bisa menjaga jalur air agar tidak karat ataupun mengendap, beda dengan air mineral biasa ya. Jadi memang saran saya pakai coolant saja," kata Anjar.
Selain mengisi secara penuh dengan air mineral, ada pula pemilik mobil yang mencampurkan air dengan coolant khususnya di tangki cadangan radiator. Cara ini bisa saja dilakukan hanya dalam kondisi darurat.
"Ya kalau dicampur antara coolant dengan air membuat nanti pendinginannya tidak maksimal. Maka saran saya untuk radiator termasuk cadangannya lebih baik pakai coolant."