Mesin Mobil Kok 'Brebet', Kenali Penyebabnya

Ilustrasi mesin mobil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA – Teknologi mesin injeksi saat ini banyak dipilih produsen mobil karena dianggap punya banyak kelebihan. Salah satunya tentu membuat mesin bekerja lebih efisien sehingga lebih hemat BBM.

Lalu bagaimana kerja dari mesin injeksi? Kerja dari mesin injeksi sangat dipengaruhi oleh komposisi, udara, BBM, dan pengapian yang sudah diatur oleh komputer.

Meski telah diatur dengan sistem komputer, mobil dengan mesin injeksi juga terkadang mengalami masalah. Mesin menjadi brebet masih sering ditemui pada mesin injeksi.

Lalu apa saja penyebab dari brebetnya mesin injeksi? Pertama, bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi. Untuk itu, sebaiknya gunakanlah bensin beroktan tinggi minimal sekelas Pertamax.

Kedua, sistem injeksi masuk angin. Perlu diketahui, sistem injeksi memanfaatkan tekanan bahan bakar, agar BBM bisa tersuplai ke dalam ruang mesin. Jika ada gelembung udara di dalam sistem bahan bakar, maka tekanan bahan bakar menjadi tidak stabil, sehingga suplai bahan bakar akan terputus-putus.

Hal tersebut yang dapat menyebabkan mesin injeksi tersendat atau sering disebut tersendat. Mesin injeksi masuk angin, bisa terjadi saat kehabisan bensin atau saat penggantian filter bensin.

Ketiga, mesin injeksi mobil bisa brebet karena ada kerusakan pada salah satu sensor. Ya, pada mesin injeksi ada sensor-sensor yang mengatur suplai udara dan bahan bakar. Jika salah satu sensor rusak, tentu data yang dikirimkan ke engine control unit (ECU) tidak akan akurat.

Ketika ada masalah pada sensor maka hasil perhitungan ECU menjadi tidak akurat, sehingga suplai bensin tidak pas dan mesin jadi tersendat.

Daftar Mobil Sport Terbaik di Negara Tetangga

Yang keempat bisa disebabkan karena filter bahan bakar yang kotor. Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dari aliran bensin yang hendak menuju ke ruang mesin. Jangan salah, mesin injeksi lebih sensitif dibanding konvensional, karena kotoran sedikit saja bisa menyumbat injector. Hasilnya, tenaga mesin jadi bisa berkurang dan juga mesin jadi tersendat atau brebet.

Yang kelima, busi tidak sesuai standar juga bisa menyebabkan mesin brebet. Busi sebagai pemercik api sangat memengaruhi kinerja mesin, sebab jika api terlalu kecil mesin akan tersendat. Untuk itu, apabila performa busi sudah menurun sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Pada mesin injeksi, wajib menggunakan busi resistor, kamu bisa melihatnya dari label busi tersebut.

Volkswagen Hentikan Produksi Mobil Listrik karena Masalah Ini
DFSK Donasikan 3 Unit Transmisi CVT untuk Anak Sekolah

DFSK Donasikan 3 Unit Transmisi CVT untuk Anak Sekolah

PT Sokonindo Automobile selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) merek DFSK dan SERES di Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung peningkatan kompetensi.

img_title
VIVA.co.id
24 September 2024