Ingat, Tak Semua Mobil Cocok Diisi Pertalite
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Sejak Juli 2015 lalu, Pertamina mengeluarkan Pertalite, bahan bakar jenis baru dengan kadar oktan 90. Dari sisi kualitas, bahan bakar ini berada di antara Premium dan Pertamax.
Menurut Pertamina selaku produsennya, kandungan Pertalite mempunyai spesifikasi yang cukup baik, tidak ada kandungan timbal, tidak ada kandungan mangan dan besi, kandungan sulfur hanya 180, berwarna hijau terang dan jernih.
Spesifikasi yang dimiliki Pertalite memungkinkan performa mesin mobil menjadi lebih baik dibandingkan jika menggunakan Premium.
Dilansir dari Astraworld, Senin 2 Oktober 2017, Pertalite sebaiknya digunakan pada mesin mobil dengan rasio kompresi 9-10:1, yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan 90.
Lantas, bagaimana dengan mobil yang biasanya menggunakan Pertamax tetapi beralih ke Pertalite?
Pertama-tama, cek buku pedoman pemilik kendaraan yang Anda miliki, apakah mobil dapat menggunakan bahan bakar Pertalite atau tetap harus menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih dari 90, seperti Pertamax atau Pertamax Plus.
Peralihan bahan bakar dari Pertamax ke Pertalite biasanya berdasarkan pertimbangan bahwa Pertalite sudah tidak mengandung timbal dan harganya lebih ekonomi.
Meskipun sudah tidak mengandung timbal, peralihan bahan bakar ini harus tetap mengacu pada rasio kompresi yang tertera di buku pedoman pemilik kendaraan.
Apabila rasio kompresi lebih besar dari 10:1, disarankan untuk tetap menggunakan bahan bakar beroktan lebih dari 90. Tujuannya untuk mendapatkan tenaga mesin yang optimal dan lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar.
Jika dipaksakan, maka beberapa gejala bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin akan muncul, seperti tarikan mesin lebih lambat dan bahan bakar lebih boros. (hd)