Test Drive New Honda City, Sedan Zaman Now
- Pius Yosep
VIVA – Meski pasar mobil jenis sedan di Indonesia saat ini kurang menggembirakan, namun hal itu tidak menghalangi PT Honda Prospect Motor untuk menghadirkan versi terbaru dari City.
Di pasar otomotif Tanah Air, mobil ini bersaing langsung dengan Toyota Vios. Namun, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan City masih jauh lebih baik dari Vios.
Pada September kemarin, City berhasil terjual sebanyak 134 unit, sedangkan Vios hanya 51 unit. Sepanjang Januari-September 2017, ada 733 unit City yang dikirim dari pabrik ke diler. Untuk Vios, angkanya hanya 671 unit.
Lantas, apa yang membuat City lebih digemari konsumen Indonesia? Untuk mendapatkan jawabannya, VIVA.co.id menguji mobil tersebut selama tiga hari di sekitaran Jabodetabek.
Melihat dari desain luarnya, tidak heran jika banyak yang tertarik dengan mobil ini. City baru telah menanggalkan kesan sedan murah, meski statusnya saat ini masih tetap menjadi sedan termurah Honda.
Hal itu bisa dilihat dari bentuknya yang sporty, mirip Civic. Berbeda dengan Vios yang masih mengandalkan desain sederhana dan membulat di beberapa bagian.
Penampilan City terbaru ini makin garang dengan hadirnya lampu DRL di bagian depan. Lampu berwarna putih ini menyala terang saat matahari muncul dan membentuk ciri khusus yang mudah dikenali dari jauh.
Bagian belakangnya juga tidak kalah menarik. Honda memberi sedikit kesan elegan melalui ornamen krom pada bagasi, cukup menarik namun tidak sampai menyentuh level norak.
Lawannya Vios
Pasar otomotif Tanah Air diramaikan dengan mobil baru dari berbagai jenis, mulai LCGC hingga MPV dan SUV. Harga yang terjangkau serta desain menarik membuat banyak orang terpikat dengan model-model tersebut.
Sebagai seorang jurnalis otomotif, saya juga sering menguji berbagai jenis mobil. Dan sedan adalah jenis yang paling jarang diuji coba.
Sedan terakhir yang saja uji adalah Mercedes-Benz E-Class terbaru. Harganya yang di atas Rp1 miliar tentu tidak bisa disamakan dengan City terbaru yang saya uji akhir pekan kemarin.
Saya kemudian coba mundur beberapa bulan ke belakang, saat diberi kesempatan untuk menjajal kemampuan Honda Civic Turbo. Tapi, lagi-lagi karakter keduanya tidak bisa disamakan.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menjadikan Vios lawas sebagai perbandingan. Bukan Vios terbaru yang saya pilih, karena hingga kini belum mendapatkan kesempatan untuk menguji mobil tersebut.
Mengendarai City terbaru hampir sama seperti mengemudi Vios. Dimensi kedua mobil tersebut tidak jauh berbeda. Namun untuk beberapa hal, jelas City lebih unggul.
New Honda City (Foto: VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)
Contohnya soal kestabilan, City telah dibekali dengan kontrol stabilitas, sehingga mobil tidak terasa liar saat kemudi diputar kasar.
Tingkat kenyamanan suspensi City bisa dikatakan standar di kelasnya, yakni mengutamakan kenyamanan ketimbang kestabilan.
Bukan berarti mobil ini tidak stabil, hanya saja gejala oleng bakal terasa saat berpindah lajur tol dengan kecepatan 120 kilometer per jam secara mendadak.
Biasa, tapi nyaman
Setiap menguji mobil baru, kedua anak perempuan saya selalu ikut. Masukan dan reaksi mereka akan mobil baru penting bagi saya untuk bisa memberikan review yang dibutuhkan pembaca.
Saat melihat New Honda City, anak pertama saya yang berusia lima tahun berteriak girang. “Keren mobilnya,” tuturnya. Namun, kata-kata itu selalu ia ucapkan setiap melihat mobil baru, sehingga tidak bisa dijadikan patokan.
Perjalanan dari Bekasi ke Tangerang berlangsung dengan tenang. Mereka sibuk menikmati pemandangan melalui kaca jendela. Sesekali anak saya yang berusia dua tahun memegang panel pintu berkelir hitam yang kualitasnya standar untuk mobil Rp200 jutaan ke atas.
Mereka tidak rewel akibat kegerahan, karena tersedia lubang hawa AC di konsol tengah dekat rem tangan. Tidak terlalu mewah, namun cukup untuk meredam hawa panas dari matahari.
Perjalanan pulang dilalui dengan lebih tenang lagi. Kedua anak itu terlelap pulas hingga tiba di rumah. Hal ini sangat jarang terjadi.
Interior New Honda City (Foto: VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)
Mereka pernah naik mobil Eropa jenis MPV berbanderol lebih dari Rp500 juta, dan enggan tidur lantaran merasa kurang nyaman. Jadi bagi mereka, City adalah mobil yang spesial.
Bagi saya, dengan penampilan yang sporty serta hadirnya beberapa fitur standar membuat mobil ini ideal untuk keluarga muda zaman sekarang.
Harganya memang tidak masuk akal, Rp312-322 juta. Namun, itu karena pemerintah mengenakan pajak yang cukup besar untuk sedan, bukan produsen yang ingin cari untung besar.
Dengan banderol Rp300 jutaan, sulit untuk memilih mobil ini dibanding MPV atau SUV yang lebih murah dan mampu menampung banyak orang.
Tapi, dengan harga tersebut Anda akan mendapatkan kesan eksklusif dari sebuah sedan dan kenyamanan yang lebih baik untuk keluarga. (ren)