Review Mazda CX-5, Kelebihan-Kekurangan Mobil Rasa Eropa
- VIVA.co.id/Krisna Wicaksono
VIVA.co.id – PT Eurokars Motor Indonesia sebagai agen pemegang merek mobil Mazda di Tanah Air mengajak beberapa awak media untuk merasakan langsung mobil terbaru mereka yang bakal diluncurkan bulan depan, yakni CX-5.
Guna mengupas semua fitur dan keunggulannya, EMI menetapkan rute yang cukup jauh, yakni dari Malang, Jawa Timur ke Pulau Bali. Total jarak yang ditempuh yakni sekitar 570 kilometer.
Perjalanan dibagi menjadi dua etape, Malang-Banyuwangi dan Banyuwangi-Denpasar. Mobil yang digunakan terdiri dari dua tipe, CX-5Â GT dan CX-5Â Elite. Perbedaan kedua tipe itu ada pada fitur dan aksesorinya. Secara eksterior, interior dan mesin, keduanya memiliki spesifikasi yang sama.
Pada etape pertama, VIVA.co.id mendapat jatah CX-5 GT. Perbedaan CX-5 baru dan lama cukup banyak, mulai dari desain eksterior hingga interior. Tampilan mobil berkapasitas lima penumpang terbaru ini lebih menarik dengan adanya perubahan pada grille.
Jika grille CX-5 lama menggunakan model garis krom, maka CX-5 terbaru sudah mengadopsi desain sarang tawon. Hasilnya, tampilan depan mobil menjadi lebih sangar, mirip mobil Jaguar. Sementara itu, lampu kabut dibuat minimalis dan berukuran kecil.
Mazda juga mengubah desain atapnya. Pilar A yang tadinya agak tegak dibuat lebih rendah. Pilar C juga lebih turun, sehingga mengesankan mobil coupe. Perubahan juga tampak pada lampu belakang, yang dibuat lebih kecil.
All-New Mazda CX-5. (Foto: VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)
CX-5 baru menggendong mesin yang sama seperti tipe sebelumnya, yakni 2.500 cc dengan transmisi otomatis enam percepatan. Berbeda dari produsen mobil asal Jepang lainnya, Mazda tetap mempertahankan transmisi otomatis model lawas, namun dengan pengembangan mereka sendiri.
Pilihan Mazda soal transmisi sangat tepat. Dibanding dengan transmisi continuous variable transmission (CVT), transmisi matik Mazda lebih responsif saat hendak menyusul kendaraan lain. Bila terasa kurang, pengemudi bisa mengaktifkan mode semi otomatis yang tersedia di tuas transmisi.
Selanjutnya...konsumsi BBM
Menjelajah alam Jawa dan Bali tentu menghabiskan bahan bakar yang cukup banyak. Soal konsumsi BBM, mobil yang masuk dalam kategori sport utility vehicle (SUV) ini sukses mencatat angka 10,6 kilometer per liter.
Angka tersebut didapat tanpa mode eco driving, karena memang Mazda tidak menyediakannya. Kami hanya berusaha menjaga agar putaran mesin tidak sering berada di atas 2.000 rotasi per menit (RPM). Pada 1.500 RPM, mobil bisa melaju hingga kecepatan 60-70 kilometer per jam.
Satu hal yang patut diacungi jempol pada mobil ini adalah pengendaliannya. Mazda merombak sistem kemudi, sehingga setir bisa digerakkan dengan tenaga lebih sedikit. Selain itu, kaki-kaki juga turut disempurnakan, sehingga bisa meredam guncangan dengan lebih baik.
Jika harus dibandingkan, kami merasa bahwa kenyamanan CX-5Â terbaru ini tidak lagi berada di kelas mobil Jepang, melainkan hampir setara dengan mobil-mobil buatan Eropa.
Respons roda terhadap kemauan pengemudi juga sangat baik. Saat pengemudi butuh sedikit belokan, maka mobil memberi sedikit. Saat butuh banyak, maka kendaraan yang menggunakan roda berukuran 19 inci ini memberi banyak.
Gejala oleng atau body roll juga nyaris tidak terasa, meski mobil dipacu pada kecepatan 80 km per jam saat melewati tikungan tajam.
All-New Mazda CX-5. (Foto: VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)
Karena Mazda berhasil menurunkan tingkat kebisingan di dalam kabin, percakapan antara pengemudi dan penumpang dapat dilakukan dengan nyaman. Tidak ada suara bising roda dan suspensi saat melewati jalur rusak.
Dari pengujian kami, tercatat tingkat kebisingan kabin sekitar 70Â desibel. Angka ini setara dengan kebisingan antara dua orang yang sedang bercakap-cakap dalam intensitas suara normal.
Selanjutnya...kekurangan
Penumpang yang duduk di baris kedua akan merasakan sensasi yang cukup mewah. Selain hadirnya saluran udara pendingin kabin, tersedia fitur untuk mengisi ulang baterai melalui colokan USB pada sandaran tengah.
Mazda juga memerhatikan detail, seperti adanya karet tambahan pada tempat menaruh minuman. Karet ini berfungsi mencegah minuman terguncang dan menimbulkan suara saat beradu dengan plastik sandaran.
Meski memiliki banyak keunggulan, namun CX-5Â baru ini bukanlah sebuah mobil yang sempurna. Ada beberapa kelemahan yang kami temukan, salah satunya berkaitan dengan lampu belakang.
Karena ukurannya yang kecil, terkadang pengemudi yang ada di belakang mobil ini tidak bisa melihat nyala lampu rem dengan jelas. Satu-satunya yang bisa dijadikan patokan adalah lampu rem tambahan yang ada di bagian atas kaca belakang. Namun, intensitasnya juga kurang.
Kelemahan kedua berkaitan dengan desain dasbor. Mazda sengaja mengubah desain dasbor, untuk memberi kesan berbeda. Sayangnya, bagian dasbor yang ada di panel instrumen cukup lebar dan tinggi, sehingga menyulitkan pengemudi untuk melihat ke depan.
Interior All-New Mazda CX-5 (Foto: Mazda)
Mereka yang memiliki tinggi tubuh kurang dari 165 sentimeter harus menaikkan jok ke level maksimum, agar tetap bisa memantau lalu lintas di depan dengan baik. Desain pilar A yang baru juga tidak membantu pengemudi mengawasi kendaraan yang datang dari arah samping depan.
Secara keseluruhan, All New Mazda CX-5 cukup layak untuk dimiliki. Mereka yang gemar mengemudi akan menyukai mobil ini, baik karena pengendalian maupun kenyamanannya.
Sayangnya, hingga kini EMI belum membeberkan berapa banderolnya. Menurut Presiden Direktur EMI, Roya Amran Arfandy, harga jual CX-5Â baru akan sedikit lebih mahal dari versi sebelumnya.