Kupas Kemampuan All New CBR150R di Sirkuit
- Dok: Astra Honda Motor
VIVA.co.id – Hadirnya versi terbaru dari motor sport Honda, All New CBR150R, mendapat sambutan yang meriah dari para penggemarnya. Resmi diluncurkan 14 Februari 2016 kemarin, motor ini dijual dengan harga mulai dari Rp32,5 juta on-the-road Jakarta.
PT Astra Honda Motor (AHM) mengundang beberapa awak media, termasuk VIVA.co.id, kemarin, Kamis 18 Februari 2016, untuk merasakan langsung kemampuan dari motor tersebut.
Pengujian dilakukan di Sirkuit Karting Sentul, atau lebih dikenal dengan istilah Sirkuit Sentul kecil. Sebelum memulai pengujian, pembalap dari tim Astra Honda Racing Team (AHRT) di ajang Moto2 CEV, Dimas Ekky, memberi beberapa tips untuk menaklukkan sirkuit tersebut.
Berbeda dengan versi sebelumnya, generasi terbaru CBR150R ini memiliki tampilan yang lebih agresif, terutama di bagian depan. Desain fairing motor dibuat dengan sudut yang lebih tajam.
Lampu depan juga didesain lebih kecil dan menyipit. Hal ini bisa dilakukan, karena All New CBR150R sudah memakai bohlam berteknologi LED untuk semua lampunya. Hasilnya, performa mesin bisa lebih maksimal, karena beban kelistrikan lebih kecil.
Menurut AHM, mesin baru yang diusung All New CBR150R dapat menghasilkan tenaga hingga 16,8 daya kuda dan torsi 13,7 Newton meter. Angka ini memang wajar dihasikan oleh mesin-mesin berkapasitas 150cc.
Selanjutnya.....uji berkendara
Saat pertama duduk, terasa bahwa dimensi motor ini mirip dengan motor sport Honda lawas, NSR 150. Bodi yang ramping membuat motor ini lebih aerodinamis saat membelah angin.
Sayangnya, untuk mereka yang memiliki tinggi badan kurang dari 170 sentimeter, naik ke motor menjadi proses yang cukup menyusahkan. Hal itu, karena posisi jok depan dan belakang terpisah (split).
Meski kaca di bagian depan ukurannya kecil, namun bisa mengarahkan angin dengan baik ke bagian belakang, sehingga tubuh tidak tertahan.
Panel instrumen sepenuhnya menggunakan teknologi digital, dan ukurannya cukup ideal untuk dilirik, saat motor dipacu kencang. Bagi yang suka mengetahui konsumsi bahan bakar, Honda menyediakan indikator khusus di panel tersebut.
Masuk ke sirkuit, motor dipacu dengan gigi empat, sesuai arahan Dimas. Akselerasi motor bisa dikatakan tidak berbeda dengan motor-motor sport bermesin 150cc lain. Hanya, suara mesin terdengar sedikit lebih halus dibanding produk kompetitor.
Menjelang tikungan pertama, tuas rem depan ditarik sedalam mungkin. Uniknya, bobot motor tidak banyak bergeser ke depan. Hal ini mungkin akibat perubahan sudut mesin sebesar 40 derajat ke depan, sehingga bobot motor condong ada di bagian depan.
Menikung hingga sudut 45 derajat bukan perkara yang susah untuk motor ini, meski ban masih kondisi standar. Saat dijajal mengerem di tikungan, bodi motor juga tidak banyak oleng, pertanda motor cukup stabil.
Tampaknya Honda mengatur agar penyebaran tenaga motor merata di semua putaran mesin. Saat melalui beberapa tikungan, posisi gigi transmisi tidak perlu diturunkan, karena tenaga motor masih cukup untuk akselerasi saat keluar tikungan.
Namun, meski bodi terbilang ramping, mengendarai All New CBR150R di jalur perkotaan yang macet tidak akan senyaman di sirkuit. Hal ini diakibatkan posisi tubuh yang cenderung condong ke depan, sehingga pundak mudah pegal. (asp)