Kencan Pertama Bersama Skuter Asal Prancis
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015, yang baru saja berakhir kemarin, Minggu 30 Agustus 2015, PT Garansindo International Motor memajang produk sepeda motor asal Prancis, yaitu Peugeot Scooters.
Ada tiga model yang ditawarkan untuk konsumen di Tanah Air, yakni Django, CityStar, dan Metropolis. Tipe Django dibekali dengan mesin berkapasitas 150cc, sedangkan CityStar 200cc dan Metropolis, yang hadir dalam bentuk motor beroda tiga, mengusung mesin 400cc.
Saat pameran digelar, pihak Garansindo juga memberi kesempatan kepada beberapa media untuk melakukan uji berkendara atau first ride, termasuk VIVA.co.id. Ketiga model motor disediakan selama beberapa jam untuk dijajal di trek aspal yang disediakan di area outdoor JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pada sesi uji coba pertama, VIVA.co.id berkesempatan merasakan nikmatnya mengendarai Django. Ada tiga versi yang ditawarkan, yakni Evasion, Allure, dan Sport. Perbedaannya adalah tipe Evasion dan Allure dibekali dengan jok untuk pembonceng, sedangkan tipe Sport hanya satu jok saja.
Namun, tipe Sport juga dapat ditambahkan jok belakang, jika sewaktu-waktu pengendara hendak bepergian bersama orang lain. Untuk tipe Allure, tersedia boks belakang untuk menyimpan berbagai macam barang bawaan.
Dengan tinggi jok 77 sentimeter, Django ideal untuk mereka yang memiliki tinggi badan di atas 165 sentimeter. Ukuran jok yang lebar membuat pengendara dapat duduk dengan nyaman selama perjalanan.
Django dilengkapi dengan mesin berkapasitas 150cc yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 11 daya kuda. Soal harga, Django untuk tipe Sport dibanderol Rp34,9 juta, tipe Evasion Rp35,9 juta, dan tipe Allure dilepas dengan harga Rp37,9 juta. Semua harga ini dijual dengan status off-the-road.
Saat dicoba untuk berakselerasi, karakter mesin Django mirip dengan skuter matik lain yang bermesin 150cc. Tenaga tampaknya dibagi rata pada semua putaran mesin, sehingga perjalanan terasa nyaman tanpa hentakan.
Suspensi motor ini dirancang mampu meredam berbagai macam kondisi jalan dengan sempurna. Bahkan, saat dicoba berboncengan, penumpang belakang serasa duduk di atas motor yang kelasnya jauh lebih tinggi.
Sayangnya, tingkat kekerasan suspensi sedikit lembut untuk motor saat dipacu dalam kecepatan tinggi. Ketika memasuki tikungan dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam, bodi motor terasa sedikit mengayun.
Kesimpulan sementara, motor ini sangat cocok untuk bersantai mengelilingi kota. Desain jok sebenarnya ideal untuk turing ke luar kota, namun tenaga mesin yang pas-pasan membuat motor ini kurang lincah saat harus menghadapi jalur menanjak, atau pun mendahului kendaraan lain yang melaju dengan kecepatan tinggi. (asp)