Review: Kelebihan dan Kekurangan Ertiga Baru
- VIVA/Jeffry yanto
VIVA – Suzuki kini punya produk mobil keluarga baru yang bisa diandalkan, All new Ertiga. Mobil tujuh penumpang itu tampil berubah total, mulai dari eksterior, interior, hingga dapur pacu, dan fitur keamanan yang semakin lengkap.
Untuk membuktikan ketangguhannya, VIVA beberapa waktu lalu mendapat kesempatan mencoba Ertiga varian tertinggi, yaitu tipe GX ESP transmisi matik di area test drive Indonesia International Motor Show. Tetapi, karena area tes tidak terlalu luas, maka ada keterbatasan bagi kami untuk mencari tahu kekurangan dan kelebihannya.
Eksterior
Secara tampilan dimensinya lebih panjang dan lebar dari sebelumnya. Pada bagian depan pabrikan berlogo 'S' ini mengubah desain bumper, kap mesin, dan gril, sehingga tampilan lebih berotot. Desain lampu kami nilai seperti kawin silang antara Kijang Innova dan SX4 S-Cross.
Penerangan utama masih mengadopsi proyektor halogen, belum LED. Tidak seperti lampu belakang dan stoplamp yang sudah LED. Spionnya sudah elektrik dan dapat buka-tutup secara otomatis.
Sebelum masuk ke dalam kabin, kunci hanya perlu dikantongi saja karena sudah smart key, jadi tinggal menekan tombol kecil di handle pintu.
Interior
Pandangan pertama, interior lebih mewah berkat aksen kayu yang membentang di panel dasbor, door trim dan setir, meskipun bahan jok masih kain.
Sistem hiburannya, head unit layar sentuh yang dapat terintegrasi dengan smartphone. Karena ini tipe GX, maka konsol tengah terdapat 'kulkas mini' yang dapat mendinginkan dua botol minuman sekaligus.
Kalau secara tampilan, MID masih monochrome tidak seperti Ignis dan Baleno yang sudah full warna. Karena penasaran langsung coba untuk mendaratkan tubuh ke jok.
Untuk postur badan 170 sentimeter, posisi duduk terasa nyaman, karena jok bisa diatur tinggi-rendahnya, bukan hanya maju-mundur saja. Walau pengaturan setir hanya tilt steering belum teleskopik, namun di setir sudah ada tombol pengatur suara, bluetooth dan penerima telepon.
Performa
Ketika pertama kali menyalakan mobil, raungan mesin K15B berkapasitas 1.500cc ini masih sama dengan versi sebelumnya K14B yang kapasitasnya 1.400cc. Tapi yang membuat kami kagum, meski transmisi matiknya masih konvensional respons tenaga bawahnya cukup terasa tak lemot dan tetap halus.
Karena area pengetesan berjarak pendek, bejakan gas tak bisa maksimal. Tapi dirasa dari diam sampai 4.000 rpm tenaganya meningkat, meski operan gigi otomatisnya tidak terlalu cepat --ketika speedometer menunjukkan 40 kilometer per jam kami sudah harus menginjak pedal rem.
Untuk handling sangat responsif dan radius putarnya juga luas. Ketika menikung tajam dengan dimensi yang lebih panjang, mobil ini masih lincah.