Deg-degan Nyobain Balapan Mobil Teririt di Dunia
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Shell Eco-marathon Asia menjadi ajang pembuktian bagi mahasiswa di Asia untuk menciptakan mobil masa depan. Sebanyak 26 tim mahasiswa dari Indonesia turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut.
Dalam gelaran yang dihelat sampai Minggu 11 Maret 2018 di Singapura, Shell memberi kesempatan pada media untuk mencoba mengendarai mobil yang masuk dalam kategori Prototype.
Bertempat di Changi Exhibition Centre, VIVA ikut serta dalam media test drive. Mobil purwarupa tersebut bernama Fior Concept dan dibuat di Paris, Prancis.
Dalam kegiatan itu, VIVA ditantang untuk lomba irit-iritan konsumsi bahan bakar. Dengan aturan memutari lintasan selama enam kali atau enam lap. Perasaan pun deg-degan kala itu, lantaran mobil tersebut berbentuk laiknya kapsul.
Mengendarai Fior Concept ternyata tak begitu sulit. Setir berbentuk setang lurus bak sepeda motor mudah dioperasikan.
Ketika memulai berkendara, kita harus terlebih dahulu menggunakan alat pelindung, seperti jaket, helm, sarung tangan, dan masker. Sepatu yang disediakan terbilang unik, berbahan tipis seperti sepatu balet.
Sebelum mulai meluncur, pengemudi harus mengaktifkan kunci di sebelah kanan bawah, dekat kaki kanan.
Pengemudi mengendalikan kecepatan mobil melalui tuas gas. Posisinya ada di setang sebelah kanan. Pengoperasian tuas gas berbeda dengan rem. Jika pada rem tuasnya ditarik ke arah pengemudi, maka tuas gas didorong ke arah depan.
Rem depan dapat diaktifkan melalui tuas yang ada di sebelah kanan, sedangkan rem belakang ada di setang sebelah kiri. Mengaktifkan rem belakang sama seperti tuas gas, didorong ke arah depan.
Pada ujung setang ada dua tombol, sebelah kanan untuk klakson dan sebelah kiri untuk mematikan mesin. Jika mesin akan dimatikan, tombol harus ditekan lebih dari tiga detik.
Usai mencoba enam putaran, VIVA mendapatkan hasil 10 menit 52 detik, dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 45 kilometer per liter.
Tahun lalu, mobil Prototype dari tim Thailand berhasil membukukan konsumsi bahan bakar satu liter untuk jarak lebih dari 2.000 km.