Kendaraan Listrik Bisa Picu Banyak Pengangguran
- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Kendaraan listrik memang diperkirakan menjadi kebutuhan di masa depan. Meski demikian, persiapan kendaraan listrik harus dilakukan secara matang. Bukan hanya mengenai dampak untuk lingkungan hidup terkait dengan limbahnya, adanya kendaraan listrik juga berpotensi mengurangi jumlah lapangan kerja.
Ing. Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum IATO (Ikatan Ahli Teknik Otomotif) Indonesia mengatakan, adanya kendaraan listrik tentunya akan berpengaruh pada jumlah pekerja pada industri kendaraan. Hal ini yang menurutnya juga harus diperhatikan mengingat semakin populernya kendaraan ramah lingkungan ini.
"Kita bicara mengenai produksinya (kendaraan listrik) sendiri dibandingkan dengan produk yang konvensional, itu komponennya kan jauh berkurang," kata Gunadi di sela pameran Small Engine Technology Conference (SETC) 2017 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Artinya, akan ada industri komponen kendaraan konvensional yang nantinya tidak diperlukan lagi untuk produksi kendaraan listrik. Hal ini, dikatakan Gunadi, harus dipikirkan dalam proses transformasi dari kendaraan konvensional menjadi full electric.
"Ini pun juga harus dipikirkan, oleh institusi tertentu mungkin kementerian perindustrian mungkin juga dari sisi kementerian tenaga kerja juga harus dipikirkan, bagaimana mengalokasikan pekerja ini ke tempat lain. Bisa dengan melakukan pendidikan ulang, melakukan pelatihan-pelatihan yang dijuruskan kepada satu profesi jenis baru lah," kata mantan ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tersebut.
Sehingga, tidak ada kekhawatiran bahwa akan terjadi pengangguran karena beralih teknologi mesin konvensional menjadi listrik dengan teknologi yang lebih canggih, serta hanya memerlukan sedikit komponen pendukung.
"Saya sendiri tidak khawatir, bahwa ini akan ada satu pengurangan, namun satu penambahan. Di tempat (industri) lain pun juga dibutuhkan itu. Asal kita memperhatikan bahwa ini kan terjadi, dan disiapkan satu transformasi untuk menuju ke situ supaya tidak terjadi gejolak," ujarnya.