Motor Injeksi Mogok, Ingat Jangan Didorong
- Istimewa
VIVA.co.id – Ada cara kuno yang acap digunakan para pemilik motor jika kendaraannya mogok. Cara tersebut adalah mendorong dan memasukkan gigi motor serendah mungkin, misal gigi dua, mesin pun kemudian menyala.
Tetapi trik ini bisa dilakukan hanya pada motor sistem karburator. Mesin akan kembali hidup apabila kondisi pengapian normal, serta bensin di tangki dan karburator ada. Tujuan dari langkah ini untuk memudahkan gas bakar terisap piston yang bergerak lebih cepat.
Namun yang jadi pertanyaan, apakah motor injeksi yang mulai ramai dimiliki banyak orang di Tanah Air juga bisa didorong dan dihidupkan dengan cara demikian? Mengingat tunggangan sarat teknologi itu didukung komponen dan sensor elektrik presisi, dan sensitif.
Menurut Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM), motor injeksi bukan tak boleh didorong, tetapi sebisa mungkin dihindari, karena komponen kelistrikan serta ECM (Elektronic Control Module) yang didukung sensor itu memang membutuhkan setrum.
Kata dia, menghidupkan mesin motor injeksi dengan cara didorong percuma. Apalagi kalau aki benar-benar tekor atau soak. Biasanya bukan cuma bikin kerja pompa bensin yang bertugas menekan dan menyemburkan bensin lewat injektor tidak aktif. Tetapi juga sensor-sensor pendukung ECM tidak akan bertugas semestinya.
Dia menegaskan, motor injeksi sejatinya memang tak perlu didorong. Sebab aki lemah penyebab mesin sulit hidup, masih bisa diakali menggunakan kick starter dengan menyelah secara berulang-ulang.
“Dengan meninjak kick starter berulang-ulang, aki tekor bisa terisi setrum kembali. Nah, setrum tersimpan itulah yang nanti membantu proses menghidupkan komponen FI serta sensor-sensornya,” katanya. (hd)