Kelemahan Yamaha XMAX Menurut Konsumen
- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA.co.id – Skuter matik XMAX pertama kali dihadirkan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Indonesia Motorcycle Show (IMOS), November 2016 lalu. Saat itu, YIMM juga langsung membuka keran pemesanan.
Bahkan, konsumen rela menunggu untuk memiliki skutik berbadan bongsor ini hingga satu semester lebih. Mengingat, YIMM baru memproduksi maxi scooter bermesin 250 cc ini pada pertengahan 2017.
“Saya dapat XMAX ini sekitar sembilan bulan saya pesan sejak di IMOS 2016,” ujar Michael, pemilik Yamaha XMAX berkelir kuning kepada VIVA.co.id.
Menurutnya, skutik bongsor racikan pabrikan berlogo garpu tala ini memiliki kekurangan pada sistem pengereman depan, meskipun sudah dibekali anti-lock braking system atau ABS. Kata dia, rem depannya sedikit kurang pakem.
“Menurut saya, rem belakang enggak ada masalah. Karena keseringan pakai depan, akhirnya saya ganti kalipernya dengan Brembo berikut master-nya, jadi lebih responsif. Secara keseluruhan sih, enak motor ini,” katanya.
Ia juga menjelaskan soal pengendalian skutik berbanderol Rp55 juta ini. Menurutnya, meski tidak senyaman NMAX, namun secara umum masih bisa dikendalikan dengan mudah.
“Shockbreaker belakang lebih enak dibanding NMAX (lebih empuk). Tapi bagi saya, karena sudah biasa pakai aftermarket, bantingannya agak sedikit keras. Kalau masalah desain shockbreaker, yang terlalu di belakang tidak masalah,” tuturnya.
Michael mengaku sempat bertanya kepada orang Yamaha soal posisi peredam kejut belakang tersebut. Menurut pihak YIMM, posisi shockbreaker belakang agak mundur agar tidak memakan ruang bagasi yang besar.
“Karena dia mengutamakan bagasi besar, agar muat dua helm full face. Ukuran pelek depan 14 inci dan belakang 15 inci jadi agak susah kalau ingin cari ban yang lebih besar, jadi belang,” katanya.